Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip Batam, Masuk 50 Besar ADWI 2022

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    KEPRI, PM: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meninjau secara langsung Desa Wista Kampung Tua Bakau Serip yang berada di wilayah Nongsa, Kota Batam Provinsi Kepri, Selasa (31/5). Kehadiran Sandiaga sendiri kali ini dalam rangka gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022.

    Desa Wista Kampung Tua Bakau Serip merupakan sebuah pengembangan desa wisata yang pengelolaannya dilakukan dengan menerapkan prinsip – prinsip yang ramah lingkungan dan bermuara pada pelestarian lingkungan.

    “Karenanya ini menjadi konsep pengembangan wisata masa yang berkualitas berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Menteri Sandiaga.

    Menurut Sandiaga, konsep desa wisata ini akan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

    “Tujuan dari digelarnya ADWI Tahun 2022 sendiri adalah, agar desa – desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki daya tarik wisata. Pada akhirnya akan mampu menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata,” ujar Menteri Sandiaga.

    ADWI merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Kemenparekraf. Dimana pada tahun ini, diikuti lebih dari 3.419 peserta dari seluruh Indonesia. Pada perjalanannya, telah dilakukan serangkaian penilaian yang ketat, menyisakan 50 desa.

    Sementara itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad berkomitmen mendukung penuh pengembangan desa wisata seperti yang dilakukan pada Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip ini agar terus bangkit dan berkembang.

    “Karena dengan adanya destinasi yang terus bermunculan seperti desa wisata ini, bisa memberikan pilihan lebih banyak lagi tempat berwisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Dengan demikian mereka bisa lebih lama lagi berada di Kepri,” ungkap Gubernur Ansar.

    Terlebih, tambah Gubernur Ansar, saat ini konsep green tourism yang dikembangkan melalui konsep ekowisata seperti ini, dikelola dengan menekankan aspek penyelamatan lingkungan yang bisa menjamin kebutuhan masa depan akan sumber daya lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya yang memadai.

    Kemudian Guna mendukung pariwisata Kepri makin berkembang lagi, Gubernur Ansar berharap kepada Menteri Sandiaga untuk melobi kesediaan Pemerintah Singapura untuk membuka Pelabuhan Harbour Front guna membuka kembali jalur pelayaran ke Kepri. Karena saat ini baru Pelabuhan Tanah Merah Singapura saja yang dibuka.

    “Padahal Singapura juga telah kembali membuka jalur penerbangan Internasional untuk semua penerbangannya. Kita ingin, Kepri kembali menerima kunjungan wisman, melalui skema international charter flight Singapura -Bintan, termasuk Malayasia – Batam,” harap Gubernur.

    Gubernur Ansar menuturkan juga akan segera bertemu para agen penjualan tiket, untuk membicarakan penurunan harga tiket pelayaran yang banyak dikeluhkan penumpang karena masih terlalu tinggi.

    Adapun Pengelola Desa Wisata, Gery mengatakan, sebelum desa wisata ini dikembangkan, lokasi ini adalah tempat pembuangan sampah. Tapi dengan niat bersama, akhirnya lokasi seluas kurang lebih 10 hektar ini, berhasil disulap menjadi desa wisata. “Dan alhamdulillah lokasi kita masuk menjadi 50 besar,” jelasnya.

    Dijelaskan Gery juga, kalau Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk bisa dipilih dan ditetapkan sebagai desa wisata. Mulai dari ketersediaan akses kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan.

    “Kemudian disini juga tersedia arena kesenian budaya Melayu, tempat untuk berswafoto, keberadaan toko yang menjual cendera mata, tempat untuk sewa area hingga keberadaan tempat kuliner termasuk pusat oleh-oleh seperti fashion dan kerajinan kriya,” tutupnya.

    Sebelum melakukan peninjauan, Gubernur Ansar Ahmad terlebih dahulu menyambut langsung ketibaan Menparkeraf Sandiaga Uno di VIP Bandara International Hang Nadim Batam.

    Usai bercengkarama hangat, mereka selanjutnya langsung menuju lokasi desa wisata di Nongsa. Sebelum masuk ke lokasi desa wisata, Menteri Sandiaga juga menyempatkan main sepak takraw bersama Gubernur Ansar.

    Selanjutnya Menteri Sandiaga tak lupa menyempatkan diri melakukan scan barkode QRIS untuk akses masuk lokasi wisata guna memastikan aktifitas mereka terkontrol selama berada di kampung wisata. Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan prasasti desa wisata oleh Menteri Sandiaga Uno. (*)