Gubernur Kepri Dukung Arahan Presiden Jokowi,Genjot Belanja Produk Lokal

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    KEPRI, PM: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad hadir langsung mendengarkan arahan Presiden RI Joko Widodo tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/5).

    Kegiatan yang merupakan lanjutan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang merupakan kelanjutan acara yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu ini, dihadiri oleh seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Eselon I dan II Kementerian/Lembaga, dan direksi Badan Usaha Milik Negara.

    Dalam pengarahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan agar Kepala Daerah segera memasukkan produk-produk unggulan daerah masing-masing ke e-catalog lokal. Presiden Jokowi menekankan pembuatan e-catalog saat ini sangat mudah dan praktis.

    “Saya minta kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, Sekda yang paling penting sekarang adalah bagaimana produk-produk lokal, produk-produk unggulan itu segera bisa masuk pada e-catalog lokal, segera,” kata Presiden Jokowi.

    Presiden Jokowi mengungkapkan,  dirinya telah menanyakan ke Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang (LKPP) Abdullah Azwar Anas mengenai pengurusan e-catalog ini. Menurut Azwar Anas, saat ini hanya butuh 2 langkah untuk pengurusan e-catalog, sebelumnya dibutuhkan 8 langkah.

    “Sehingga sekali lagi kepala daerah dan sekda ini segera dilakukan. Produk-produk lokal, produk-produk unggulan daerah segera masuk ke e-catalog lokal,” sambung Presiden Jokowi.

    Presiden Jokowi mengatakan produk lokal jenis apapun bahkan arem-arem sekalipun bisa masuk ke e-catalog lokal. Dia menekankan bahwa e-catalog lokal bisa membantu pengusaha kecil di daerah sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi daerah.

    “Kalau barang-barang lokal bisa masuk ke e-catalog lokal semuanya bisa, arem-arem masukkan e-catalog karena di dalamnya ada telor, ada daging dan lain-lain, misalnya. Artinya apa? Pengusaha-pengusaha kecil kita, UMKM kita akan bisa semuanya berputar,” tuturnya.

    Mengikuti aemangat Pemerintah Pusat ini, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sendiri pernah menjadi tuan rumah ajang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) tahun 2022 di Kota Batam yang digelar pada 30 Maret lalu. Terpilihnya Provinsi Kepri sebagai tuan rumah dimanfaatkan Gubernur Ansar sebaik-baiknya untuk mempromosikan produk-produk unggulan Kepri seperti makanan dan kerajinan tangan.

    “Terpilihnya Kepri menjadi tuan rumah Gernas BBI harus kita manfaatkan dengan maksimal untuk mempromosikan produk-produk UMKM kita,” kata Gubernur Ansar.

    Gubernur Ansar mengharapakan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia dapat mendorong peningkatan nilai transaksi atau permintaan barang dan jasa yang dihasilkan pelaku usaha dalam negeri sehingga menciptakan efek berganda pada perekonomian Kepri.

    Dengan kebijakan ini, lanjut Gubernur, produk-produk tempatan akan lebih bernilai dan lebih bisa bersaing.

    “Kita sangat mendukung kebijakan  presiden ini tentunya. Hal ini sangat bagus untuk memberdayakan pelaku usaha lokal, dan insya Allah bisa mensejahterakan masyarakat,” ujar Ansar.

    Bahkan untuk di Kepri tambah Gubernur, sudah terealisasi 20 persen input untuk pengadaan produk dalam negeri yang direncanakan oleh Pemprov Kepri inputnya sebesar 57,6 persen dari target nasional 40 persen. (***)