Pemuda Indonesia Harus Kreatif, Inovatif dan Mandiri

    spot_img

    Baca juga

    Pemerintah Provinsi Kepri Upayakan Pemulangan Nelayan Natuna yang Ditangkap Malaysia

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menanggapi secara serius...

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang...

    BP Batam Sosialisasikan Pekerjaan Sambungan Jaringan IPAL ke Rumah

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Badan Usaha...

    Jaksa Batam Ajari Camat dan Lurah di Batuaji Cara Menghindari Masalah Hukum

    BATAM, POSMETRO: Untuk meminimalisir pelanggaran hukum di lingkungan Kecamatan...
    spot_img

    Share

    posmetro.co — Jakarta: Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (GPI) mengadakan buka puasa bersama dan memperingati malam Nuzulul Quran serta memberi santunan pada anak yatim. Acara dimulai dengan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Muhammad Ryano,LC. Tema “Mari Kita Ciptakan Generasi Akhlakul Qur’an”. Acara diadakan pada hari Selasa malam di Mesjid Al Faataa’ Menteng Raya Jakarta Pusat, (19/04/2022).

    Dalam tausiyahnya Ustadz Muhammad Ryano, L.C menyampaikan bahwa Generasi qur’ani harus jujur dan berakhlak mulia. Ayat- ayat dalam Al Qur’an mengajarkan kita untuk berakhlak mulia. Menghormati orang tua karena ridhonya orang tua adalah ridhonya Allah SWT. Kita juga harus mencontoh keteladanan Nabi Muhammad SAW karena manusia yang paling mulia akhlaknya adalah Rasulullah SAW.

    Setelah tausiyah dilanjutkan buka puasa bersama, sholat magrib berjamaah, lalu santunan anak yatim kemudian sholat taraweh.

    “Jika membicarakan konteks kepemudaan, banyak kawan- kawan aktifis luar biasa dari sisi sosial, idealisme dan advokasi. Tapi masih kurang dari sisi kemandirian, inovasi dan kreatifitas. Saat ini kita hidup di jaman digital, apalagi telah mengalami masa pandemik covid -19, jadi harus bisa survive dan safety. Ada sekitar 1,5 juta pegawai yang akan tergantikan oleh robot. Lalu apa yang kita lakukan sebagai pemuda dikemudian hari? Tentunya kita harus mengupgrade skill enterpreneurship yaitu kemandirian berdagang. Karena ada 99 pintu rezeki jika kita berdagang,” ujar Ustadz Muhammad Ryano, L.C yang juga ketua KNPI saat konferensi pers, Selasa malam (19/04/2022) di DPP GPI Menteng Raya No.58 Jakarta Pusat.

    “KNPI akan bekerjasama dengan GPI untuk menggalakkan program- program kewirausahaan dan program berantas buta investasi seperti pasar modal, pasar saham dan pasar uang. Karena banyak yang tertipu investasi bodong akibat tidak faham tentang investasi yang sesungguhnya. Kami juga akan memajukan dan bekerjasama dengan UMKM, karena 96% tenaga kerja di Indonesia dapat diserap oleh UMKM,” ungkapnya.

    “Pemberdayaan pemuda juga harus disinkronkan dengan program- program pemerintah. Terutama dari sisi upgrade skill agar bisa berwiraswasta dan mandiri. Sehingga pemuda bisa maju menyongsong Indonesia Emas di tahun 2024,” tegasnya.

    “Mari bangkit sebagai pemuda Indonesia, mari bangun enterpreneurship,” ungkap Alumni Al Azhar Kairo Mesir ini.

    Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum GPI, Diko Nugraha. Program GPI yaitu kemandirian ekonomi, program dakwah , tarbiyah dan pendidikan. Kami di GPI punya unit usaha di daerah yang dilakukan oleh badan ekonomi ummat. Usaha yang kami kelola dilihat dari potensi masing- masing daerah misalnya Jawa Barat ada potensi anyaman, di Pekalongan batik, ada juga pengolahan pupuk organik. Kami memberikan support terutama akses pemasarannya.

    ” Kalau ekonomi dan politik stabil tentunya perekonomian masyarakat di Indonesia juga meningkat, makanya perlu kebijakan pemerintah yang memihak rakyat. Jika kebijakan pemerintah tidak mendukung tentu akan sulit perdagangan dari hulu ke hilir,” ungkapnya.

    “Harapan kami pada Presiden RI Joko Widodo agar lebih memperhatikan pemuda di usia produktif untuk dilibatkan dalam pembangunan. Anak muda harus diberdayakan. Pemerintah harus mendukung pengembangkan potensi pemuda kreatif yang riil bukan sekedar pada proses pernyerahan anggaran tapi harus terukur secara maksimal. Karena saat ini monitor dan kontrol belum memadai,” pungkasnya.
    (fri)