Ini Penyebab Pria Tanjunguma Bawa Parang dan Cekcok dengan Remaja Masjid

    spot_img

    Baca juga

    Kapolsek Bintan Timur Peduli Warga Kurang Mampu, Beri Bantuan Warga Purwodadi

    BINTAN, POSMETRO: Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto, beserta jajarannya...

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...
    spot_img

    Share

    BATAM, PM: Polsek Lubukbaja akhirnya mengklarifikasi terkait viralnya kasus pria membawa senjata tajam ke Masjid Al Muminin, di lingkungan RT 02/ RW 02 Tanjunguma, Lubukbaja, Batam.

    “Sebenarnya perkara video viral yang beredar di medsos berdurasi 1 menit 30 detik bahwa ada seorang warga yang membawa sebilah parang ke dalam masjid ini sudah di mediasi,” ujar Kapolsek Lubukbaja Kompol Budi Hartono, Kamis (14/4).

    Lanjutnya, pihak-pihak yang bertikai juga sudah dibawa ke polsek dan sudah didamaikan secara kekeluargaan yang disaksikan oleh Ketua RW setempat, Ketua RT dan Pengurus Masjid Al Muminin.

    Budi Hartono menjelaskan, hari Minggu (10/4) pukul 03.30 WIB saat remaja masjid membangunkan warga untuk sahur dengan menggunakan Toa Masjid, akan tetapi salah satu warga berinsial NZ (56) merasa terganggu dengan adanya suara toa masjid dengan volume yang sangat keras.

    “Yang mana pada saat itu NZ mendatangi masjid sambil membawa parang dan sesampainya di dalam masjid NZ langsung cek cok dengan remaja masjid,” imbuhnya.

    Kemudian NZ pulang ke rumah, namun masih dikejar oleh remaja masjid, sampai di depan rumah NZ dan kembali terjadi cek cok mulut antara NZ dengan remaja masjid.

    “Melihat kejadian tersebut FR (anak dari NZ) keluar dari dalam rumah mencoba untuk melerainya, akan tetapi remaja masjid justru mengeroyok FR,” kata Kapolsek.

    Kemudian saat salah satu remaja masjid ikut mengeroyok dan akan memukul FR, NZ memukulkan parang ke arah remaja masjid tersebut, pada saat salah satu remaja masjid inisial ME akan memukul FR, sehingga ujung parang tersebut menggores punggung ME. Kemudian remaja masjid membawa NZ dan FR ke Polsek Lubuk Baja.

    “NZ melakukan hal tersebut hanya untuk menggertak saja, pada waktu itu NZ sedang istirahat bersama keluarga, NZ memiliki cucu yang masih kecil dan merasa terganggu dengan suara Toa yang sangat keras, NZ yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari masjid meminta suara membangunkan sahur dikecilkan sedikit,” jelasnya.

    Atas kejadian tersebut NZ sudah meminta maaf atas perbuatan yang dia lakukan karena NZ juga merupakan seorang muslim yang harus saling memaafkan.

    Dalam kesempatan tersebut Ketua RT 002 juga memohon maaf atas viralnya video yang tersebar. “Mohon maaf sehingga kejadian ini meresahkan seluruh umat Islam yang ada di Indonesia, ini adalah kehilafan kami, kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi kedepannya,” ujar Hasyidah.

    Hasyidah juga mengajak agar umat Islam untuk tidak memperkeruh masalah ini yang hanya karna soundsystem saja. “Kami juga atas nama Warga mengucapkan terimakasih kepada Polsek Lubukbaja yang telah menangani masalah ini dengan baik,” imbuhnya.(cnk)