Bina Atlet Berprestasi, Agar Tak ‘Lari’

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    Foto bersama peserta Rakerprov KONI Kepri di Hotel Baverly Batam. (Foto: abg)

    BATAM, POSMETRO.CO : Apa cabang olahraga andalan? Setelah itu, nomor apa yang berpotensi meraih emas? Pertanyaan sederhana ini dilontarkan oleh Wakil I Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno. Sabtu (5/3), Suwarno mewakili KONI Pusat membuka Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kepri.

    Pertanyaan ditujukan pada perwakilan Pengurus KONI kabupaten/kota yang hadir pada Rakerprov tersebut.

    Ada juga pejabat KONI daerah yang tergagap menjawab. Seperti tidak yakin dengan kemampuan cabor binaannya. Namun, banyak yang menjawab dengan pasti: menyebut beberapa cabor.

    “Saya hanya minta satu cabor saja, lalu perhatikan nomor yang berpotensi meraih medali,” kata Suwarno.

    ‘Rumus’ dan strategi Suwarno ini sangat sederhana. Jika enam KONI Kabupaten/kota, di luar Kota Batam, fokus meraih satu medali saja, pada ajang PON Sumut-Aceh nanti, KONI Kepri sudah mengantongi enam medali.

    “Ini belum dihitung raihan cabor yang jadi binaan KONI Batam. Batam harus lebih, karena kita semua tahu, Batam ini yang jadi harapan terbesar,” ujarnya.

    Pada Rakerprov KONI Kepri ini juga membahas rencana pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepri yang akan digelar di Bintan, 6 – 12 November mendatang.

    Ketua KONI Kepri, Usep RS berharap, semua pihak mendukung agar Porprov V ini sukses terlaksana.

    Tak dipungkiri Usep, sejauh ini, masih ada banyak kendala, terutama tentang anggaran. Namun, Usep optimis, Porprov akan terlaksana sesuai jadwal. Ia berharap, semua cabor peserta sudah menyiapkan diri.

    Wakil Sekretaris Umum KONI Kepri yang juga Sekretaris Panitia Pelaksana Rakerprov KONI Kepri menyebut, Porprov Kepri ini harus terlaksana pada 6 – 12 November 2022.

    “Bintan sebagai tuan rumah juga sudah siap,” ujar Amri. Hal itu juga diutarakan KONI Bintan di awal Rakerprov. Pada Proprov Kepri IV 2018 lalu, ada 27 cabor yang dipertandingkan.

    “Berdasarkan itu, dan adanya usulan tambahan cabor, hingga akhirnya pada Rakerprov ini, kami mencatat ada 40 cabor usulan yang akan diikutkan pada Porprov kali ini,” sebut Amri.

    Ini belum finish. Sebab, masih ada tenggat waktu bagi cabor calon peserta untuk melengkapi administrasi. Semisal, cabor peserta harus sudah terbentuk di empat kabupaten/kota di Kepri.

    “Kurang dari empat, cabor tersebut dicoret sebagai peserta,” tegas Amri. Setidaknya, pada tahap I, entry by name, 1-9 Juli 2022, Cabor peserta harus bisa membuktikan bahwa mereka aktif di empat KONI kabupaten/kota.

    Selain membahas tentang Proprov Kepri V di Bintan, Rakerprov KONI Kepri kali ini juga membahas tentang pembinaan atlet. Dari pandangan umum perwakilan cabor yang hadir, kebanyakan mengeluhkan tentang minimnya pembinaan dari KONI.

    “Jangankan memacu cabor atau atlet untuk menambah daftar perolehan medali, untuk mempertahankan atlet yang berprestasi saja, KONI tidak bisa,” ujar seorang perwakilan cabor dalam Rakerprov tersebut.

    Alhasil, ada atlet berprestasi akhirnya ‘lari’ dari Kepri, dan memilih membela provinsi lain dalam ajang-ajang nasional.

    Ungkapan itu memang memojokan KONI Kepri. Namun, KONI seperti tak berdaya menanggapi. Pihak KONI berdalih, kurangnya anggaran pembinaan karena memang kucuran anggaran dari pemerintah daerah juga tak mencukupi.

    Dari semua usulan perwakilan cabor yang dicatat, Amri menyebut, KONI Kepri segera akan menyodorkan ke pemerintah daerah.

    “Kami akui, untuk sebuah prestasi, memang diawali dengan pembinaan yang baik,” ujarnya. Amri berjanji, akan terus berjuang melakukan pembinaan dan mengapresiasi atlet yang berprestasi.(chi)