Siapkan Wasit Berkualitas Untuk Pelaksanaan PON XXI

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    Pembukaan Rakernas Komisi Wasit Nasional (KWN) Jujitsu Indonesia.

    >>> Rakernas KWN Jujitsu Indonesia

    YOGYAKARTA, POSMETRO.CO : Komisi Wasit Nasional (KWN) Jujitsu Indonesia, menggelar rapat kerja pertama di RSPAU dr S Hardjolukito Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Banyak hal yang dirumuskan dalam Rakernas tersebut, terutama dalam mewujudkan profesionalitas wasit-juri jujitsu di Indonesia.

    Rakernas digelar pada Jumat (11/2/2022) hingga Minggu (13/2/2022). Hadir saat pembukaan, Sekjen Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI), DR Dedy Triharjanto SE MM dan Kepala RSPAU dr S Hardjolukito, Marsma TNI Mukti Arja Berlian SpPD SpKP.

    “Keberadaan wasit-juri dalam sebuah cabang olahraga itu sangat penting,” sebut Dedy. Wasit dituntut profesional dalam bertugas. Saat ini, jujitsu sudah berkembang pesat di Indonesia. Dedy berharap, KWN tak hanya fokus pada kualitas, tapi juga harus segera menambah jumlah wasit.

    “Apalagi, cabor jujitsu sudah dinyatakan lolos untuk dipertandingkan pada PON Sumut – Aceh nanti,” katanya.

    Kualitas wasit, kata Dedy, juga menentukan prestasi Jujitsu Indonesia. Dedy berharap, KWN terus semangat dan tidak cepat puas dengan capaian selama ini.

    Diakui Dedy, cabor jujitsu, salah satu cabor yang menjadi perhatian KONI pusat. Bahkan di tingkat multi event SEA Games, Jujitsu Indonesia sangat diperhitungkan.

    Marsma TNI Mukti Arja Berlian mengatakan, jujitsu adalah jenis olahraga beladiri. Banyak manfaat yang bisa didapat jika seseorang rutin berolahraga.

    “Apalagi jujitsu ini adalah jenis beladiri, tentu manfaatnya bisa berlipat-lipat,” ujar Mukti.

    Saat ini kata dia, jujitsu juga menjadi cabor yang resmi dipertandingkan di ajang multi event. Artinya, jujitsu sudah merambah kepada ajang olahraga prestasi.

    “Dengan begitu, organisasi wasit ini harus dijalankan secara profesional,” pesannya.

    Mukti mengaku siap mendukung program-program yang akan dijalankan oleh Jujitsu Indonesia.

    “Memang pada dasarnya, saya hobi beladiri,” akunya. Melihat semangat para praktisi Jujitsu Indonesia, Mukti merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi agar prestasi Jujitsu Indonesia makin gemilang.

    Di tempat yang sama, Ketua Umum KWN Kolonel Kes dra Yuni Rukmawati MM menyebut, banyak program kerja yang dibahas pada Rakernas pertama ini.

    Selain membahas teknis aturan pertandingan, Yuni menyebut, Rakernas ini juga membahas tentang ‘merapikan’ organisasi. “KWN ini berdiri sendiri,” kata Yuni.

    Ia menjelaskan, secara struktur organisasi, KWN merupakan lembaga terpisah dari PBJI. PBJI sebagai induk organisasi Jujitsu di Indonesia, memberikan kewenangan kepada KWN untuk mengurus dan menjalankan roda organisasinya secara independen.

    Yuni merinci, dalam waktu dekat, KWN harus menyiapkan SDM wasit untuk pelaksanaan Kejuaraan Nasional. Direncanakan, Kejurnas PBJI ini akan digelar di Bontang, Kalimantan Timur. Selanjutnya, Yuni juga optimis, anggota KWN siap bertugas pada PON XXI Sumut – Aceh 2024 mendatang.

    “Langkah-langkah untuk itu sudah kami siapkan,” sebut Yuni.

    Yuni menjelaskan, KWN juga akan merekrut tenaga wasit dimulai dari tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia. Sertifikasi nasional itu dibagi menjadi beberapa tingkatan.

    “Nanti akan ada grade-nya. Ada wasit yang diizinkan pada pertandingkan tingkat kabupaten/kota, ada yang di tingkat provinsi, dan puncaknya ada wasit yang memegang lisensi untuk memimpin pertandingan di ajang nasional,” jelas Yuni.

    Untuk menyiapkan SDM ini, kata Yuni, memang tak mudah. Benturan pertamanya terkait ketersediaan anggaran.

    “Tapi kami tetap optimis,” kata Yuni. Hal ini terbukti, beberapa tahapan yang sudah direncanakan, sudah terlaksana dengan baik.

    “Sejak terbentuk, kami langsung bekerja,” kata Yuni. Tantangan pertama adalah menyukseskan gelaran PON XX Papua, Oktober 2021 lalu.

    Saat itu, Cabor Jujitsu masuk dalam kategori ekshibisi. “Awalnya ada tujuh pengurus KWN. Selanjutnya dilakukan penyeleksian untuk merekrut wasit yang akan ditugaskan di PON Papua,” jelas Yuni.

    Alhasil, dipilih 10 wasit terbaik dari 100 orang peserta yang diseleksi. Nah, saat ini, KWN memiliki 17 orang wasit-juri yang bisa memimpin pertandingan di level nasional.

    “Jumlah ini masih kurang untuk kegiatan PON Sumut – Aceh nanti,” ujarnya. Namun Yuni memastikan, sebelum pelaksanaan PON XXI tersebut, SDM wasit sudah tersedia.

     

    Sekilas, Yuni menjelaskan, Rakernas pertama ini dihadiri oleh 13 Wasit – Juri KWN. Mereka berasal dari Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kapulauan Riau. Pertemuan kali ini juga membahas aturan pertandingan.

    “Hanya untuk mengulang-ulang kembali,” ujarnya. Wasit-juri yang menjadi anggota KWN, kata Yuni, juga berasal dari beberapa perguruan jujitsu di Indonesia.

    “Inilah tugas kami ke depan, untuk penyeragaman aturan pertandingan jika itu event yang digelar PBJI,” sebut Yuni.

    Selanjutnya, atlet-atlet yang terseleksi pada event PBJI ini yang berhak berlaga di multi event, seperti PON, SEA Games dan Asian Games.(chi)