Pengungsi Afghanistan Sudah Resahkan Warga Batam Hingga Nikah Siri dengan Orang Lokal

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    BATAM, PM: Aksi pengungsi salah satunya negara Afghanistan yang belakangan kerab berunjuk rasa di

    area publik Batam meminta untuk segera dipindahkan ke negara ketiga, membuat resah warga Batam.

    Mengklaim dari Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa Batam (AMPB), sejumlah massa menggelar aksi unjuk rasa di halaman Pemko Batam, Jumat (28/1).

    “Beberapa kali selama mereka aksi di depan Kantor Walikota, Kantor DPRD dan Kantor IOM Batam (Perum. Royal Grande) menganggu ketentraman dan ketertiban umum hingga kemacetan,”
    ujar Koordinator Umum AMPB, Udin Pelor dalam orasinya.

    Pihaknya, meminta pemerintah agar segera merelokasi pengungsi ke tempat yang semestinya yaitu community house khusus pengungsi, karena Hotel Kolekta dan Sekupang yang mereka tempati bukan tempat peruntukan pengungsi.

    Pihaknya menggesa UNHCR jangan hanya diam di Tanjungpinang dan jangan hanya diam melihat situasi seperti ini.

    “UNHCR jangan hanya diam di Tanjungpinang seolah-olah tidak peduli dengan keadaan ini karena semua pengungsi atas rekomendasi UNHCR,” tegas Udin Pelor.

    Pihaknya menilai, pengungsi tidak bersyukur sudah diterima di Indonesia, namun masih bertingkah dengan memaksa keinginian mereka dengan cara-cara yang menimbulkan gangguan kamtibmas di Kota Batam.

    “Sudah banyak dari mereka yang melakukan asusila di Indonesia, seperti perzinahan, gigolo dan mereka disebut-sebut sudah banyak melakukan pernikahan siri dengan masyarakat lokal,” imbuhnya.

    Udin juga meminta untuk Community House baik di Hotel Kolekta maupun Sekupang agar direlokasi sesuai dengan tempatnya yaitu yang berada jauh dari tempat pemukiman, sehingga pengungsi tidak berbuat sesuai kehendak dan kemauan mereka.

    Perwakilan massa diterima audiensi oleh pihak Pemko Batam yang diwakili Kepala Kesbangpol Batam Riama Manurung.

    Pihak DPRD Batam pun menampungku aspirasi atas pernyataan sikap yang disampaikan oleh massa yang berunjuk rasa.

    “Selanjutnya DPRD Batam berencana memanggil rapat pihak UNHCR maupun instansi terkait yang menangani permasalahan pengungsi Kota Batam,” kata anggota Komisi I DPRD Batam Tan A Tie di ruang rapat. (cnk)