BTKLPP Batam Temukan 8 Sample Positif Omicron dan Ratusan Varian Baru

    spot_img

    Baca juga

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...

    Pejabat TNI AL Kunjungi Pemko Batam

    BATAM, POSMETRP.CO : Sejumlah pejabat tinggi TNI Angkatan Laut...
    spot_img

    Share

    Petugas BTKLPP Batam melakukan pemeriksaan sample darah di lab. (foto : jho)

    BATAM, POSMETRO.CO : Sepanjang Januari tahun 2022, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kota Batam, memeriksa sebanyak 10.235 sample covid-19.

    Jumlah tersebut, gabungan dari sampel Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan masyarakat Kepri. Dari hasil pemeriksaan, BTKLPP, menemukan 449 sampel yang dinyatakan positif Covid-19.

    Dan dari jumlah tersebut, sebanyak 202 sampel dinyatakan positif Covid-19 varian baru dengan perincian 184 orang varian delta, 10 orang varian alpha dan 8 orang omicron

    “Ia, ada 8 sampel yang hasil pemeriksaannya positif omicron. 6 warga Kepri, dua lagi berasal dari sampel PMI,” ucap Budi Santosa, Kepala BTKLPP.

    Budi Santosa menyebut, sampel PMI yang terdeteksi omicron itu masuk tanggal 19 Januari. Sementara sampel enam orang lainnya terdeteksi pada hari kemarin Rabu (26/1).

    “Warga yang positif omicron ini berasal dari Batam, Karimun dan Bintan, semuanya laki laki,” tegasnya saat dijumpai di BTKLPP, Sagulung, Kamis (27/1).

    Mereka yang terpapar varian Covid-19 ini umumnya adalah PMI yang baru kembali ke tanah air. Untuk rombongan PMI ini, Satgas Penanganan covid-19 dan BTKLPP memberikan perhatian yang lebih, sebab rentan membawa masuk covid-19 baik varian ataupun non varian.

    “Selain dikarantina selama sepuluh hari, mereka juga harus menjalani dua kali pemeriksaan swab,” terang Budi Santosa.

    Budi melanjutkan, untuk sampel PMI yang positif akan dilakukan pemeriksaan ulang bersama Litbangkes. Pemeriksaan ulang ini meliputi pemeriksaan polymerase chain reaction, dengan metode S-gene target failure (SGTF), dan pemeriksaan sistem whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi varian virus corona yang dilakukan di Litbang kesehatan di Jakarta.

    “Memang harus diperiksa berulang kali, ini upaya pencegahan. Jumlah sampel PMI yang masuk juga masih tinggi diangka 300 hingga 400 perhari,” ujar Budi.

    Budi menegaskan, mereka yang terpapar Covid-19, kategori varian sudah ditangani dengan baik oleh Satgas Penanganan covid-19 di daerah.

    “Sejauh ini, BTKLPP tidak ada kendala.  Semua berjalan dengan lancar. Kita juga sudah punya alat SGTF. Tinggal WGS yang belum. Untuk WGS ini mungkin Maret atau April sudah ada bantuan dari Kementerian,” tutup Budi. (jho)