Rudi: Bangun Drainase Baru Tapi Terkendala PL

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    HM Rudi

    BATAM, POSMETRO.CO : Sejumlah wilayah di Kota Batam rentan mengalami banjir. Curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini, membuat permukiman warga tergenang air hingga di atas paha orang dewasa.

    Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, upaya mengatasi persoalan tersebut yakni membuat drainase baru yang lebih besar. Sehingga dapat menampung curah hujan dalam jumlah besar.

    “Kalau jumlahnya sudah banyak, alirannya tak sesuai, maka air akan mengalir ke tempat yang rendah dan akibatnya banjir. Itulah yang terjadi di Kota Batam saat ini,” ujarnya, usai memimpin rapat banjir di Kantor Wali Kota Batam, Batamcentre, Senin (3/1).

    Untuk membuat drainase ini, Rudi mengaku memiliki kendala. Karena, penyelesaiannya tidak mudah dan melalui proses panjang. Adapun kendalanya, lahan-lahan di Kota Batam sudah memiliki PL semua, termasuk lahan yang peruntukkannya untuk drainase.

    “Ini tak mudah menyelesaikan persoalan itu. Jadi harus betul-betul diselesaikan kalau tidak akan terjadi terus menerus,” katanya.

    Seperti lahan di wilayah Batu Aji dan Tembesi. Di mana lahan tersebut diperuntukkan untuk drainase, namun lahan tersebut sudah ada PL nya.

    “Ini yang harus saya dudukkan. Mana yang menjadi fungsi aliran air, kalau sudah ada PL harus kita dudukkan. Tak bisa main cabut saja, kita dudukan bersama rapatkan,” ujarnya.

    Dalam hal ini, Rudi meminta PL tersebut harus dikembalikan kepada pemerintah dalam hal ini BP Batam. Sehingga pembangunan drainase didaerah tersebut bisa dikembalikan.

    Jelasnya, rata-rata lahan tersebut sudah 10 hingga 20 tahun tidak digunakan. Oleh sebab itu pihaknya akan menarik lahan tersebut sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

    “Harus ada prosesnya kita lewati. Kalau proses sudah dilewati, maka proses hukum jadinya. Kita tarik dengan resmi. Saya akan coba bagaimana caranya,” papar Rudi.

    Sebenarnya, tegas Rudi, pihaknya selalu berupaya mengurai titik banjir di Kota Batam. Namun, selalu ada titik banjir baru yang bertambah. Hal ini lantaranya masih banyaknya pembangunan di Batam.

    “Kita sudah selesaikan setengah, ada titik baru yang muncul. Hal ini lantaran kita masih pembangunan. Dia tidak pernah akan berkurang. Semua daerah yang membangun pasti daerah resapan air ditutup dan membangun drainase cadangan untuk aliran air. Sehingga tak mampu menampung air hujan,” katanya.

    Sementara, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Batam Yumasnur menambahkan ada beberapa alat berat yang diturunkan untuk mengurai lokasi banjir. Ia mengakui dari hasil peninjauan di titik banjir banyak ditemukan tumpukan sampah dan tumbuhan enceng gondok.

    “Beberapa titik banjir ada banyak ditemukan sampah sama eceng gondok yang mengapung ini cukup banyak. Alat berat kita turunkandi sejumlah titik banjir. Saat ini petugas masih bekerja,” jelas Yumasnur. (hbb)