Utusan : Pengelolaan Air Bersih di Batam Belum Maksimal

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    Utusan Sarumaha

    BATAM, POSMETRO.CO : Pengelolaan air bersih yang semberawut di Batam, menjadi sorotan anggota DPRD Kota Batam Utusan Sarumaha.

    Ia mengatakan pengelolaan air belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Karena seringnya mengeluhnya masyarakat, karena distribusi air belum normal atau tidak mengalir selama 24 jam.

    “Ini merupakan bukti pengelolaan air belum maksimal dilakukan oleh BP Batam yang saat ini dikelola PT Moya,” tegas Utusan, Minggu (26/12).

    Ia menilai, banyaknya keluhan warga menjadi faktor bahwa pelayanan yang diberikan belum betul-betul sempurna. Utusan menjelaskan, air merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat sehingga baik BP Batam bersama PT Moya Indonesia, harus berbenah untuk memastikan distribusi air di Batam berjalan secara normal.

    “Jangan sampai persoalan ini berlarut-larut. Sehingga, sangat merugikan dan mengganggu aktivitas masyarakat. Belum lagi masyarakat yang tinggal di kavling-kavling yang mengeluh penyambungan air yang membutuhkan biaya fantastis. Jangan sampai harganya memberatkan masayarakat di kavling siap bangun,” tegas Utusan lagi.

    Ketua fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini meminta, agar PT Moya selaku pengelola air bersih di Batam harus melakukan upaya strategis secara cepat dan tepat. Tentunya, untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada saat ini terkait pengelolaan air di Batam.

    “Jangan sampai masyarakat terus berusaha menampung air setiap waktu sebagai persediaan. Dari keluhan yang kita dapat, air ini hidup di jam-jam tertentu. Inikan sangat mengkhawatirkan masyarakat,” ucap Utusan menegaskan.

    Jika terus terjadi, masyarakat akan hilang kepercayaan kepala PT Moya sebagai pengelola air bersih yang dipilih BP Batam. DPRD Kota Batam akan terus memantau, dan menerima masukan masyarakat terkait permasalahan air di Kota Batam.

    “Kasihan masyarakat kita. Kalau waktunya habis terus menerus untuk menampung air setiap hari. Tentu, kita sangat menanti dan mendukung segala upaya yang dirumuskan dan tahapan-tahapan yang dilakukan BP Batam.

    DPRD Kota Batam berharap, tidak lagi hanya menerapkan teori atau rencana saja, namun harus masuk dalam tapanan pelaksanaan. Utusan meminta tegas, BP Batam dan PT Moya untuk segera menuntaskan persoalan air yang carut marut di Kota Batam.

    “Secara khusus saya meminta BP BATAM dan PT MOYA untuk segera menuntaskan carut marut. Terutama penyambungan materan air yang di KSB. Sehingga masyarakat dapat menjangkau secara mudah terutama dalam hal pembiayaan,” ucap anggota Komisi I Anggota DPRD Kota Batam itu.

    Persoalan air di Kota Batam juga diutarakan, Megi (45). Ibu rumah tangga yang di tinggal di Tiban Indah, Sekupang ini mengeluhkan aliran air yang hidup di jam-jam atau di hari-hari tertentu. Bahkan, air yang mengalir terkadang keruh dan berpasir.

    “Biasanya kalau biasa airnya ngalirnya kecil. Jadi harus ditampung dulu. Padahal kita butuhnya pagi karena melakukan aktivitas. Kayak masak dan mencuci. Apalagi kalau sudah Sabtu sama Minggu, air itu hidupnya lebih parah, jam 5 an sore baru hidup,” jelasnya.

    Ia mengaku, harga keluarganya sering melakukan pengerjaan di malam hari terutama mencuci pakaian. Megi meminta agar pengelolaan air di Batam harus berbenah, jangan sampai merugikan masyarakat.

    “Harus diperbaikilah kinerjanya jangan sampai ini berlarut-larut. Kita juga bayar tepat waktu kok, tidak ada penundaan. Tapi yang kita dapat pelayanan tidak memuaskan,” ucapnya kesal. (hbb)