Puan Maharani Minta Pemerintah Daerah Koordinasi Dengan Pemerintah Pusat Untuk Solusi Ketersediaan pupuk

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Posmetro.co –Jawa Timur: Ketua DPR Puan Maharani bertemu dan berbincang dengan petani bawang di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, yang merupakan salah satu sentra bawang di Jawa Timur.

    Dalam pertemuan tersebut, Puan dengan sabar mendengarkan berbagai keluh kesah para petani bawang. Hal yang banyak disampaikan adalah perihal acap langkanya pupuk di saat masa tanam yang membuat para petani harus membeli pupuk dengan harga tinggi.

    “Tiap kali masuk musim tanam, pupuk sering susah didapat, kalau pun ada harganya mahal. Tapi karena perlu, terpaksa dibeli juga,” ungkap Wasidi, salah seorang petani yang mendapat kesempatan bicara, Rabu (22/12/2021).

    Ia juga menyampaikan harapan agar subsidi pupuk yang selama ini diberikan oleh pemerintah tidak dicabut, bahkan kalau bisa justru pupuk bersubsidi ditambah jumlahnya.

    Masalah lain terkait pupuk yang disampaikan oleh Wasidi adalah tentang rencana dihapuskannya subsidi dua jenis pupuk yakni ZA dan SP 36 yang menurutnya masih dibutuhkan. Persoalan harga yang anjlok di musim panen juga mengemuka dalam bincang-bincang yang diadakan di Balai Desa Mojorembun itu.

    “Kalau harga bawang naik, pemerintah langsung mengadakan operasi pasar. Tapi saat harga bawang anjlok, seringnya tak ada langkah apa pun dari pemerintah untuk membantu kami,” kata Mbah Wiji, salah seorang petani.

    Menanggapi hal-hal yang disampaikan tersebut, Puan nyatakan akan meneruskannya pada pemerintah pusat. Ia juga meminta perwakilan dari Petrokimia Gresik yang ikut mendampingi kunjungannya untuk menjelaskan hal yang melatari terjadinya masalah-masalah seputar pupuk.

    Perwakilan dari Petrokimia Gresik tersebut mengatakan turunnya alokasi pupuk tersebut dikarenakan terbatasnya anggaran.

    “Anggaran yang semula dialokasikan untuk sekitar 107 ribu ton pupuk, turun hingga 78% hingga jumlah pupuk yang dibagikan pada petani pun harus disesesuaikan,” jelasnya.

    Tentang hal itu, Puan meminta pihak pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar dapat menemukan solusi terkait persoalan pupuk.

    Sebelum bincang-bincang tersebut dimulai, Ketua DPR RI menyempatkan menengok para petani yang tengah bercocok tanam di ladang bawang di belakangan Balai Desa dan ikut turun ke ladang menanam bawang bersama.

    Puan pun sempat berbincang dengan beberapa perempuan petani yang membincangkan antara lain tentang harga sewa ladang yang terus membumbung tinggi. Dalam kunjungan ke Desa Mojorembun kali ini, Puan juga menyampaikan bantuan berupa cultivator atau traktor kecil, pupuk, sprayer, dan bibit.
    (fri)