Beredar WA Kasi Intel Kejari Batam ‘Minta Uang dan Kamar Hotel’ kepada Kepsek, Anggota Dewan hingga Kepala Puskesmas

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    BATAM, PM: Foto milik Wahyu Oktaviandi dijadikan profil WhatsApp (WA) oleh orang yang tak dikenal. Ada dua nomor WhatsApp yang menggunakan foto Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam itu.

    Dua nomor WhatsApp : 082128927177
    dan 081319084336 ini beredar dan mengaku sebagai Kasi Intelijen Kejari Batam. Orang yang mengaku sebagai Kasi Intelijen Kejari Batam ini meminta-minta uang dan sejumlah fasilitas kepada beberapa pejabat di Batam.

    “Ada belasan pejabat yang sudah konfirmasi ke saya terkait dua nomor WhatsApp itu. Mulai dari Kepsek-Kepsek, anggota DPRD Batam, Sekwan, hingga Kepala Puskesmas di Batam,” kata Kasi Intelijen Kejari Batam Wahyu Oktaviandi kepada POSMETRO, Rabu (15/12).

    Katanya, selain uang, pejabat-pejabat ini ada juga yang dimintai 10 kamar hotel, beralasan untuk tamu dari Kejaksaan.

    “Dari dulu saya cuma punya satu nomor saja. Saya pastikan itu bukan saya. Dan juga Kejari Batam tidak pernah meminta-minta apalagi soal uang dan lainnya,” tegas Wahyu Oktaviandi.

    Pihaknya mengimbau, jangan pernah percaya begitu saja, lebih bagus konfirmasi dulu kepada instansinya.

    “Kalau ada korban yang terlanjur mentransfer atau memberikan sesuatu, kita sarankan untuk melapor ke polisi, yang pasti itu bukan saya,” tegasnya lagi.

    Memang, belakangan ini, Kejari Batam ada menyoroti persoalan korupsi di sejumlah instansi dan sekolah di Batam. Bahkan beberapa nama pejabat Batam sudah ada ditangan Kejari.(cnk)