Tabrak Terumbu Karang di Pulau Bokor, Tugboat dan Tongkang Bawa Limbah Terdampar 

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Kapal Tugboat M U 01 larat dan Tongkang M U 2302 terdampar di Pulau Bokor Kelurahan Tanjung Uma, Kota Batam. Diduga kapal tersebut menabrak terumbu karang dan terduduk hingga kini.

    Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tanjung Uma, Fuad, mengatakan, keberadaan Tugboat dan Tongkang itu diketahui oleh pihaknya saat melakukan ronda laut.

    “Kami mendekati kapal tersebut posisi kapal terduduk di atas terumbu karang, kapal  agak miring,” ujar Fuad, Senin (13/12).

    Dikatakan Fuad, tug boat dan tongkang tersebut terdampar pada Kamis (9/12) malam. Saat dilihat muatan di atas kapal berisi ribuan karung plastik, diduga berisi slade oil bekas kotoran pencucian kapal tanker.

    Pihaknya, tambah Fuad, selama ini memang mencurigai adanya aktifitas tank cleaning kapal di Perairan Batuampar.

    “Saya naik ke atas kapal dan melihat kapal ini memuat ratusan karung plastik berisi pasir dan taik minyak dari aktifitas kapal-kapal tank cleaning,” ujarnya.

    Tambahnya, kapal tersebut terdampar tepat di terumbu karang, sehingga dikhawatirkan merusak kehidupan biota laut. Karena lokasi Pulau Bokor, selain banyak terumbu karang, juga merupakan area zona tangkap ikan nelayan.

    “Kondisi kapal tugboat dan tongkat terduduk di terumbu karang yang merusak tempat biota laut hidup,” katanya.

    Keberadaan kapal tongkang memuat limbah itu memicu protes sejumlah nelayan, karena berada diarea zona tangkapan ikan nelayan Tanjung Uma, Patam Lestari, dan kampung Mentarau.

    “Dari kru kapal saya mendapati nompr hape pihak agen kapal, namun saya hubungi pihak agen belum merespon. Kapal ini telah menabrak terumbu karang dan kami akan mengklaim kerusakan terumbu karang,” tegasnya.(*/waw)