Latihan Jujitsu di Hutan, Menantang dan Asyik

    spot_img

    Baca juga

    Jaksa Batam Ajari Camat dan Lurah di Batuaji Cara Menghindari Masalah Hukum

    BATAM, POSMETRO: Untuk meminimalisir pelanggaran hukum di lingkungan Kecamatan...

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Foto bersama siswa ISJ saat berlatih di Hutan Mata Kucing.

    BATAM, POSMETRO.CO : Belasan anak banting-bantingan di atas matras. Mereka bukan anak-anak biasa. Mereka siswa jujitsu. Minggu (12/12), mereka ikut berlatih bersama para seniornya di Hutan Wisata Mata Kucing, Sekupang-Batam.

    Pagi itu, ada 35 siswa Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) mengikuti agenda latihan outdoor. “Kami memilih suasana hutan,” kata Christianto Joni (35), Asisten Pelatih ISJ. Sebagai Ketua Panitia dalam agenda outdoor ini, Chris memastikan banyak manfaat dalam sesi latihan di alam ini. “Selama ini kami latihan di ruangan secara eksklusif,” kata dia.

    Walau hutan yang dijelajahi merupakan hutan wisata, Chris meyakini, esensi dari latihan outdoor ini bisa tercapai.

    “Di sini kita juga bisa menilai karakter para siswa kita,” kata dia. Latihan di hutan itu, kata Chris, sangat menantang adrenalin dan asyik.

    Latihan dibagi dalam dua kelompok. Anak-anak di bawah 12 tahun dijadikan satu kelompok. Sisanya disatukan dalam kelompok lainnya. Di sesi awal, tetap dilakukan latihan dasar seperti di dojo.

    “Memastikan, anggota tubuh kita sudah siap beraktivitas,” kata M Danang Yoga (16), asisten pelatih ISJ yang memimpin sesi pemanasan.

    Danang menjelaskan, setelah mengulang kembali materi-materi latihan, seperti tendangan, pukulan, bantingan dan kuncian, jujitsan (siswa jujitsu) diajak menjelajahi alam. Menyusuri bebukitan dan hutan bersama-sama sebagai bentuk kerjasama tim.

    “Kami diajarkan oleh pelatih untuk bisa memahami kemampuan masing-masing orang,” ujar Ryan (18), asisten pelatih dan atlet ISJ Kepulauan Riau (Kepri). Saat menjelajahi hutan itu, kata Ryan, harus ada kerjasama tim.

    “Tidak boleh mementingkan diri sendiri. Harus memastikan teman-teman di sekitar kita tidak celaka,” kata peraih medali perunggu PON XX Papua ini.

    Hal lain yang bisa dipelajari dari latihan outdoor ini, kata Ryan, semua orang harus memiliki tanggung jawab kepada kelestarian alam.

    “Hutan harus kita jaga sebagai jantung Kota Batam,” kata dia.

    Hutan yang asri, suasana yang sejuk dan jauh dari polusi menjadikan lokasi alam Mata Kucing ini cocok sebagai tempat rekreasi dan olahraga.

    Selain berlatih di atas matras yang dibentang di tengah-tengah hutan wisata, jujitsan juga bisa melihat langsung ikan arwana raksasa yang berenang di kolam.

    Banyak juga monyet yang terlihat jinak. Tentu saja, usai latihan jujitsu, siswa bebas berenang di kolam renang dengan air yang langsung dari sumber mata air yang sejuk.

    Ryan menjelaskan, agenda latihan outdoor ini digelar dalam rangka penempaan pelatih dan asisten pelatih ISJ Kepulauan Riau (Kepri). Di Kepri, kata Ryan, setiap bulannya ada kelas khusus bagi pelatih dan asisten pelatih yang dilatih langsung oleh Sensei Rozi Juhendra.

    Agenda bulanan itu, kata Ryan, bertujuan untuk melahirkan pelatih-pelatih yang profesional dalam pengembangan ISJ di Kepri.

    “Sensei Oji (panggilan Rozi Juhendra) selalu mengingatkan kami, untuk menjadi pelatih jujitsu itu belum cukup hanya sekadar menguasai materi latihan. Pelatih itu guru. Seorang guru harus bisa melakukannya dengan hati,” sebut Ryan.

    Ryan menjelaskan, dengan beragam program pemantapan, ia yakin ISJ akan berkembang pesat di Kepri, khususnya Batam.

    “Untuk prestasi, kami sudah membuktikannya,” kata Ryan.

    Bahkan untuk ekshibisi cabor jujitsu pada PON XX Papua lalu, empat atlet Kepri sangat membuat kaget atlet dari daerah lain. Dua perunggu yang diraih, menambah kepercayaan diri untuk merebut emas pada PON berikutnya. Selain itu, kata Ryan, berlatih di Kenacha Martial Arts Academy, Batam Kota, atlet-atlet binaannya juga sudah banyak membuktikan diri dalam event-event terbuka yang selama ini digelar seperti MMA, kickboxing dan wushu sanda.

    Ganjar, orangtua seorang siswa jujitsu Dojo Kenacha Martial Arts Academy, mengaku senang dengan program latihan ISJ.

    “Anak tidak hanya diajarkan tentang teknik-teknik pembelaan diri, tapi banyak program lainnya yang bermanfaat untuk perkembangan fisik dan mental anak. Seperti berlatih di alam, ini sangat bagus,” ujarnya.

    Agenda latihan outdoor ini, kata Ganjar, juga sebagai momen rekreasi keluarga. Hampir semua siswa membawa keluarga hadir di agenda tersebut. “Lokasinya sangat mendukung sekali,” katanya.(chi)