Merasa Diteror dan Diintimidasi, Pihak Sekolah Buat Laporan

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Pihak sekolah menunjukan pintu yang diduga dicongkel.

    BATAM, POSMETRO.CO : Sekolah Tunas Indonesia yang berlokasi di samping Perumahan Puteri Tujuh, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji seperti merasa diteror dan diintimidasi. Hal tersebut diduga dilakukan oleh orang tak dikenal dengan cara memutus jaringan listrik.

    Imbas dari semua itu, siswa di sekolah tidak bisa melakukan ujian semester. Pihak sekolah terpaksa menumpang ruang sekolah lain, yang ada di sekitar Perumahan Taman Lestari

    Tentu hal ini menjadi pertanyaan besar bagi pihak sekolah. Pasalnya, pelaku tersebut masuk ke dalam salah satu ruang untuk memutus instalasi listrik dengan cara mencongkel pintu. Anehnya, barang di dalam sekolah tidak ada yang hilang.

    “Semacam teror dan intimidasi gitu pengerusakan ini. Pelaku hanya menggunting kabel-kabel listrik saja. Barang lain aman,” kata Krpala Sekolah Tunas Indonesia, Nurani Sinuraya.

    Nurani Sinuraya mengatakan, pengerusakan ini diduga ada kaitan dengan masalah lahan lapangan olahraga sekolah. Dimana lahan dan lapangan olahraga sekolah digunakan oleh sekelompok orang, untuk berjudi dan tempat menenggak minuman keras.

    “Pihak sekolah tentu risih. Sebab aktifitas tersebut terjadi di depan sekolah,” ujarnya, Rabu (17/11).

    Sebelumnya, lanjut Nurani Sinuraya, pihak sekolah sudah berniat membangun tembok pembatas di sekeliling komplek sekolah, namun hal tersebut tidak diizinkan oleh sekelompok orang.

    “Perselisihan sering terjadi sehingga kemungkinan besar pengerusakan ini berkaitan dengan masalah lahan tersebut,” Nurani Sinuraya menduga.

    Namun apapun ceritanya, pihak Sekolah tetap melaporkan kejadian ini ke Polsek Batuaji. Ia memohon agar polisi mengusut tuntas kasus pengerusakan ini. Kejadian tersebut diduga dilakukan pada hari libur, yakni Minggu (13/11) kemarin.

    “Ini sekolah untuk mencerdaskan anak bangsa, kok diganggu. Kasus ini bukan kasus maling tapi semacam intimidasi dan teror,” tutupnya.

    Ipda Budi Santosa, Kanit Reskrim Polsek Batuaji mengatakan sudah menerima laporan tersebut. Sejauh ini, pihaknya masih meminta keterangan dari saksi-saksi. “Intinya, kasus ini ini masih kami dalami,” singkatnya. (jho)