Harga Cabai Makin Pedas, Kuotapun Terbatas

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad (hbb)

    BATAM, POSMETRO.CO: Faktor cuaca membuat pasokan sejumlah komoditas pasar di pasaran semakin meroket terutama harga cabai yang kian pedas. Tingginya harga cabai diikuti dengan kuota yang kini terbatas.

    “Komoditas cabai terutama cabai merah di Batam mengalami keterbatasan stok. Itulah, kenapa harganya saat ini semakin pedas,” terang, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Selasa (9/11).

    Belum lagi, jelang Natal dan Tahun Baru 2021, harga beberapa komoditas pangan mulai mengalami kenaikan harga. Amsakar mengaku, bahwa kondisi cuaca saat ini, yang mengalami perubahan ekstrem menjadi salah satu alasan terkendalanya pengiriman cabai dari daerah penghasil.

    Saat ini, Batam masih mengandalkan Pulau Jawa sebagai daerah penghasil, untuk ketersediaan komoditas cabai bagi masyarakat.

    “Kalau sehari seharusnya bisa 5 ton. Namun pengiriman pasokan terkendala cuaca ektrem saat ini. Makanya, proses pengiriman masih menggunakan jalur laut,” beber Amsakar.

    Di sisi lain ketersediaan stok lokal yang semakin menipis, dan juga stok lokal yang tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Karena, Batam sendiri bukan daerah penghasil yang memenuhi kebutuhan si merah

    “Kita ada pertanian cabai lokal, namun hasilnya tidak bisa mencukupi. Makanya, pasokan kita ambil dari luar daerah,” terangnya Amsakar.

    Salah satu komoditas lain yang mengalami kenaikan harga adalah komoditas minyak goreng. Hal ini kata Amsakar adanya kebijakan dari Kementerian Perdagangan yang saat ini tidak memperbolehkan minyak goreng curah. Dan harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah di dunia naik.

    “Selain karena harga minyak dunia naik, kebijakan pemerintah pusat mengenai minyak goreng curah juga menjadi faktor penentu. Saat ini minyak goreng yang hanya boleh dijual, adalah minyak goreng kemasan,” paparnya.

    Ditanya mengenai ketersediaan komoditas lain menjelang akhir tahun, Amsakar menegaskan bahwa seluruh komoditas lain diluar cabai merah saat ini dalam kondisi terkendali. Kepastian tersebut berdasarkan laporan operasi pasar yang selalu dilaksanakan dua kali dalam seminggu oleh Disperindag Batam.

    “Komoditas lain kuotanya aman, seperti cabai hijau. Kita selalu menjalankan pantauan ke pasar dua kali dalam seminggu. Laporan komoditas aman ini, juga didukung oleh data Dinas Pertanian kita,” tegas Amsakar.

    Sementara, Lili (29) mengaku beberapa hari ini harga cabai di pasar semakin naik. Biasanya harga cabai 1 kg sekitar Rp35 hingga 40 ribu. Namun, saat ini harganya melambung naik hingga Rp60 ribu. Hal ini menjadi kekhawatiran kaum hawa terutama ibu rumah tangga.

    “Kalau masakan gak pedas tak sedap nanti. Mau tak mau harus beli. Sekarang, belinya sesuai kebutuhan karena harganya juga naik,” ucap warga Batamcentre. (hbb)