POSMETRO.CO Bisnis

Dapur Hot’s Judes dan Viral

Ika

>>Rasanya segar dan pedas. Levelnya di tingkat judes. Sekali mencoba, hinggap di hati. Ketagihan, dijamin datang lagi.

DAPUR Hot’s. Itu nama yang dipilih Ika Vidy (32). Pengusaha muda Batam ini berani membuka usaha kuliner di tengah pandemi.

Dia yakin, banyak kiat yang bisa dijalani saat membuka usaha makanan walau saat ini dunia masih dihantui Pandemi Covid-19.

“Harus yakin,” kata Ika ketika ditemui di tempat makan Dapur Hot’s, Komplek Mercure Lautan Indah Harmoni Suite Blok A4.

Lokasinya sangat strategis. Diapit oleh komplek bisnis. Pertokoan, kantor, hotel, apartemen dan mall.

Mafhum, kawasan Nagoya ini memang diseting untuk pusat bisnis di Batam. Tapi bukan itu hal utama yang membuat Ika yakin merintis usaha kuliner di masa pandemi. Lantas apa? “Yakin aja memulai usaha yang kita yakini bakal sukses,” ujarnya optimis.

Kiatnya, Ika mencari hal yang disukai banyak warga Batam. “Delapan puluh persen masyarakat Batam itu suka pedes,” ujarnya. Sebagai seorang wanita yang suka berburu kulier dan bepergian, Ika memantapkan diri membuka Dapur Hot’s.

“Tidak hanya tentang rasa, kita juga mencari sesuatu yang bisa cepat viral,” ujarnya. Semisal, saat memilih nama. Ia pun butuh kreativitas dan masukan ide dari orang-orang terdekat. “Ika pilih yang berhubungan dengan hot,” ujarnya, lalu tertawa.

“Apa yang ada di benak orang saat mendengar kata hot?” katanya bernada tanya. Ika lalu melanjutkan, “Kalo ada kata dapur, pasti tentang masakan yang pedes dong.”

Ya, ia menjual rasa pedas. Bahkan ada menu di level judes. “Ini pedesnya maknyusss..,” imbuhnya. Dapur Hot’s, sebut Ika hadir untuk memenuhi selera penyuka pedas.

“Kalau mendengar kata hots, jangan bayangin orangnya ya,” ujarnya tertawa.

Ika merinci beragam menu yang dijual. Ayam, bebek burung puyuh, ikan segar dan ikan teri tersedia di Dapur Hot’s. Diolah menjadi bermacam hidangan.

“Pindang disini, tak ada lawan,” ujarnya berpromosi. Tersedia berbagai pilihan: tulang, ikan, cumi atau udang. Harganya terjangkau, Rp35 ribu.

Rasanya segar. Pedasnya tidak menyengat di lidah, berpadu dengan gurihnya kuah asam pedas. Menu ini cocok disantap oleh seseorang yang sedang hilang selera makan. Dijamin, setelah menyantap pidang tulang yang disuguhkan, selera makan kembali pulih. Peluh yang sedikit menetes menjadikan badan bertambah bugar.

Dapur Hot’s juga ada menu best seller lainnya. Paru goreng, sambalado, cabe ijo atau disajikan dalam tingkat ‘judes’.

“Soal rasa sulit dijelaskan. Tapi, sekali mencoba, bisa mengena di hati,” kata wanita yang juga berprofesi sebagai instruktur zumba ini. Saat ini juga tersedia menu beragam masakan kampung. Bagi penyuka pete dan jengkol, menu ini tersedia setiap hari.

Ika yakin bisnisnya bisa melejit. Diakuinya, lokasi yang strategis, saat ini belum banyak membantu jika tidak kreatif.

“Kalau bukan pandemi, lokasi ini tak ada matinya,” kata Ika. Namun gelombang Pandemi Covid-19 menghantam semua sektor.

“Tapi, soal makanan, itu menjadi kebutuhan pokok orang,” katanya. Di zaman serba digital ini, Ika melirik pasarnya melalui online.

“Saat ini orderan banyak lewat online,” ujarnya. Promosi dilakukan dari mulut ke mulut. “Kita banyak kawan, banyak relasi, ini sangat membantu,” ujarnya.

Keberadaan media sosial, kata Ika, membuat usahanya cepat viral. Ia sangat aktif berpromosi secara langsung di banyak media sosial, semisal facebook dan IG.

Testimoni konsumen dan bantuan pemberitaan media pers, diakui Ika membuat usaha cepat berada di level atas.

“Sekarang udah viral dong,” Ika bangga dan senang. Namun ketika membuka usaha kuliner, usaha tidak cukup hanya sekadar dikenal banyak orang. “Soal rasa tetap dipertahankan,” katanya. Tak hanya enak, harus juga mengena di hati. “Harus membuat ketagihan, pelanggan pasti order lagi,” sebutnya.

Terpisah, dalam berbagai kesempatan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata menyebut, saat ini kondisi Batam jauh lebih baik.

Sejumlah kegiatan dan aktivitas bisnis sudah dibuka. Pemerintah Batam kini melirik sektor pariwisata untuk mulai menggeliatkan perekonomian Batam. “Pengusaha muda dituntut untuk kreatif,” ujarnya.

Usaha di bidang kuliner, kata Ardi, saat ini sangat membatu dunia pariwisata. Pemilik usaha tak hanya menyuguhkan rasa yang gurih semata, tapi juga kreatif menciptakan suasana. “Jangan lupa, tetap jalankan dengan mematuhi protokol kesehatan,” pesan Ardi.

Wali Kota Batam, HM Rudi menyebut, dibukanya banyak aktivitas karena Batam sudah berada di Level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini akan berdampak baik bagi perputaran perekonomian Batam. Namun Rudi berpesan, semua pihak tetap harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

“Karena prokes ini menjadi syarat yang tak bisa dihilangkan untuk menjalankan bisnis saat ini,” katanya. Rudi yakin, masyarakat Batam sudah disiplin memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Di sejumlah tempat usaha juga tersedia alat pengecek suhu tubuh dan hand sanitizer atau keran air untuk mencuci tangan.

Rudi optimis, dalam waktu dekat, perekonomian bisa bangkit. Saat kembali normal, Rudi kembali memaparkan data kunjungan turis sebelum masa pandemi. Sebelum Pandemi Covid-19, Batam mencatat ada enam juta kunjungan wisatawan nusantara per tahun. Kunjungan turis asing juga tinggi, mencapai 1,9 juta kunjungan. “Jika situasi kembali normal, uang kembali bisa berputar di Batam,” sebutnya.

Secara umum, perekonomian di Provinsi Kepualauan Riau (Kepri) mulai membaik. “Saya optimis perekonomian cepat bangkit,” kata Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina.

Marlin menyebut, sektor pariwisata menjadi hal utama yang dilirik. Sebab, sektor ini memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha restoran, kafe dan hotel. Aktivitas pariwisata ini bisa berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Jangan abai. Tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan sampai kasus Covid-19 naik lagi,” pesannya.(chi)