Status Turun Level Terkendala Karena Data PMI

    spot_img

    Baca juga

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...

    Pemko Batam Laksanakan Upacara Hari Otonomi Daerah XXVIII

    BATAM, POSMETRO.CO : Perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih...
    spot_img

    Share

    Sekretaris Daerah Kota Batam, Jepridin Hamid (foto-Hbb) 

    BATAM, POSMETRO CO: Mengacu pada Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 48 Tahun 2021, Kota Batam, masih berada pada level 2. Meskipun, dalam beberapa hari belakangan ini, perkembangan kasus Covid-19 menurun bahkan ada nol kasus dalam satu hari.

    Setelah dirincikan, pemerintah pusat mengklaim bahwa data kasus Covid-19 ditambah dengan kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk dari pelabuhan di Batam. Hal inilah sempat menjadi pertanyaan dari pihak Pemerintah Kota (Pemko) Batam.

    “Kalau dilihat dari kasusnya (Covid-19) kita sudah menurun. Ternyata data dari Kota Batam itu, ada tambahan dari kasus yang digabung dengan data PMI yang masuk melalui Batam,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, Jumat (8/10).

    Sementara, pelaporan perkembangan kasus di tiap Kabupaten/Kota dilaporkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri. Untuk saat ini, para pahlawan devisa negara yang masuk melalui Batam dari Malaysia, saat ini dibagi di dua lokasi yakni Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Galang bagi para PMI yang terkonfirmasi positif.

    Sedangkan, para PMI yang dinyatakan negatif, ditempatkan di rumah susun (Rusun) yang ditunjuk oleh Pemko Batam. Sehingga, tidak digabung di satu lokasi.

    “Seharusnya kita sudah berada di level 1. Karena, yang dirawat hari ini sebenarnya tinggal 20 orang. Itu sudah terhitung yang isolasi terpadu (isoter) dan isolasi mandiri (isoman,” tegasnya.

    Menurunnya angka kasus juga berimbas pada tingkatan hunian Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit, yang saat ini telah berada di bawah 5 persen. Maka dari itu pihaknya telah berkoodinasi dengan RSKI Covid-19 Galang dan Pemprov Kepri mengenai penambahan kasus yang tercatat di RSKI Covid-19 Galang.

    Pihaknya meminta agar data PMI yang masuk melalui Batam yang terinfeksi Covid-19, tidak masuk ke dalam indikator penanggulangan Covid-19 di Batam.

    “Kita minta kebijakan melalui RSKI agar perihal ini bisa disampaikan ke Pemerintah Pusat dan Kementerian Kesehatan,” paparnya.

    Perihal tersebut kata Jefridin, harus segera ditindaklanjuti, karena saat ini kedatangan PMI melalui Pelabuhan Internasional Batam Center, masih terdata setiap hari.

    “Kita tak tahu kedatangan akan berakhir kapan. Karena setiap hari para PMI dari Malaysia yang kembali ke Indonesia melalui Batam masih ada setiap hari,” terang pria berkacamata itu.

    Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengaku bahwa saat ini Batam hanya dapat menerima dengan keputusan assessment Pemerintah Pusat mengenai status Batam yang hanya level 2.

    “Kita mengikuti keputusan pusat saja. Tapi, kita sebagai pimpinan daerah, seharusnya Batam sudah merasa level 1,” tambahnya.

    Namun demikian, Rudi tetap berupaya agar PPKM di Kota Batam kembali turun level lagi. Salah satunya meminta data RSKI Galang dikeluarkan dari data Covid-19 di Kota Batam.

    “Tadi malam saya bersama Pak Dandrem Tanjung Pinang kita sudah melaporkan itu. Hanya tunggu eksekusi sistem aplikasi yang ada di Kementerian Kesehatan,” katanya.

    Rudi berharap PPKM Level 2 di Kota Batam ini hanya sampai 18 Oktober 2021. Ia optimis Batam bisa turun menjadi level 1.

    “Ekonomi sudah kita bebaskan dan semoga cepat bangkit kembali,” harap Rudi. (hbb)