Komisi III DPRD Batam Terima Aduan Warga Soal Air Bersih

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang, Batuaji mengadu ke DPRD Kota Batam, Batamcentre terkait pelayanan air di lingkungan perumahaan, Jumat (1/10). (FOTO-HBB)

    BATAM, POSMETRO,CO: Warga Perumahan Putra Jaya, Tanjunguncang, Batuaji mengadu ke DPRD Kota Batam, Batamcentre terkait pelayanan air di lingkungan perumahaan, Jumat (1/10).

    Sejumlah keluhan disampaikan warga setempat, di Komisi III DPRD Kota Batam, melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kesulitannya mendapat air bersih diungkapkan, Sri. Ia menjelaskan, air yang mengalir di rumahnya baru muncul di jam-jam tertentu saja. Sehingga, hal ini menjadi kekhawatiran warga lainnya.

    “Jadi kalau ngalir itu jam-jam tertentu saja. Seperti, di rumah kami hidup cuma malam saja, dari jam 10 malam, kadang malam jam 12 lewat baru hidup, pagi baru ngalir,” ujarnya.

    Pelayanan air yang tersendat-sendat itu membuat warga perumahan kecewa. Padahal, kata Sri, banyak kebutuhan yang menggunakan air bersih. Maka dari itu, warga Perumahan Putra Jaya lainnya berharap, pengelola SPAM Batam dapat mengatasi persoalan tersebut dan menyediakan air bersih bagi warga terutama di pagi hari.

    “Gimana kami tak kecewa. Banyak kebutuhan seperti masak, anak mau sekolah, dan lainnya. Padahal, kawasan industri dan galangan kapal di dekat perumahan tetap dapat ngalir 24 jam,” kesal Sri.

    Sementara, pimpinan RDP, Arlon Veristo, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Batam mendorong pihak pengelola SPAM Batam untuk meningkatkan pelayanannya, salah satunya dengan mengatur taraf air yang ada.

    “Intinya untuk SPAM Batam, kami harap dapat meningkatkan kinerja mereka lah. Kalau ada satu titik airnya lancar tapi satu titiknya tidak, maka tidak ada namanya keadilan sosial,” ucapnya.

    Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPRD Kota Batam Muhammad Rudi angkat bicara. Dari keluhan warga Tanjunguncang yang disampai pihaknya merasakan dampak kualitas pelayanan air bersih di area tersebut buruk.

    “Ini jelas masalah yang kita butuh cepat solusinya,” bebernya.

    Rudi berharap pemerataan pelayanan air bersih di semua titik wilayah di Batam. Sebab, menurut informasi, masih ada sekitar 21 wilayah stress area di Batam yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini juga dapat berdampak pada kualitas hidup warga Kota Batam yang sangat bergantung pada air bersih.

    “Saya harap PT Moya dan SPAM BP Batam bisa langsung menurunkan tenaga teknisinya menyelesaikan permasalahan ini di rumah-rumah warga,” tegasnya.

    Senada diutarakan, anggota Komisi III DPRD Kota BatamTumbur Hutasoit. Ia mendorong agar pihak BP Batam dan PT Moya segera menindaklanjuti keluhan warga. Karena, warga sudah menunggu terlalu lama realisasi lancar aliran air bersih yang sudah menjadi haknya sebagai warga negara.

    “Sesuai dengan UUD Negera Republik Indonesia 1945 Pasal 33 ayat (3), seharusnya air yang ada di waduk ini dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, dalam hal ini warga Kota Batam,” ujar Tumbur.

    Sementara, Direktur PT Moya SPAM Batam, Sutedi Raharjo menyampaikan, alasan kurang meratanya penyaluran suplai air bersih di Batam dikarenakan produksi air masih terbatas, sementara permintaan meningkat pesat.

    “Rencana jangka pendek untuk mengatasi kebutuhan ai dengan meningkatkan kapasitas sudah direncanakan oleh pihak SPAM Batam,” jelasnya.

    Pihaknya berencana membangun water treatment plant (WTP) di wilayah Mukakuning yang dapat menghasilkan sekitar 350 Liter air per detik. Lelang pembangunan WTP ini akan dimulai pada tahun ini, kemudian berlanjut pengerjaan sampai tahun 2022. Setelah lelang dan proyek selesai, nantinya penyaluran air tambahan dari Mukakuning dapat dimulai di tahun 2023.

    Ada beberapa jaringan perpipaan juga akan mengalami revitalisasi. Seperti pelebaran diameter dan perbaikan pipa dari korosi. Hal ini dilakukan agar RI suplai air bertambah dan penyaluran ke daerah-daerah dapat berjalan lancar.

    “Insyaallah, jika sudah diperbaiki nantinya daerah Tanjunguncang dan sekitarnya bisa terlayani. Bisa sehari sampai 10-18 jam, syukur-syukur 24 jam,” pungkasny. (hbb)