BATAM, PM: Wanita muda bernama Safitri ini, sedikit buncah, pada Sabtu 11 September 2021 kemarin. Sudah dua hari, Gita karyawan di salah satu salon kecantikan di Nagoya Newton, Lubukbaja, Batam, Kepri ini tidak masuk kerja.
Apalagi kabar pribadi sudah ditanyakan melalui pesan WhatsApp tapi tidak dibalas oleh karyawannya itu. Hatinya risau. Apalagi pekerjaan di salon butuh tenaga Gita.
Selepas makan siang, Safitri berniat untuk menemuinya. Bersama Joko, karyawan lain di salon itu, Safitri berangkat menuju kos-kosan Gita, di Komplek Ruko Jodoh Square, Blok A Nomor 1, Kelurahan Jodoh, Batuampar, Batam.
Setiba mereka di bangunan bertingkat itu, Safitri dan Joko yang belum pernah bertandang ke sana, bertanya kepada penjaga kos-kosan, dimana letak kamar yang dihuni Gita.
Di bawah, mereka bertemu dengan Isa, penjaga kosan di situ. “Temannya nanya, kenal sama yang punya motor Yamaha Mio hitam ini nggak? Saya jawab, dia kos di lantai dua. Saya antarlah ke atas,” kata Isa bercerita kepada POSMETRO, Senin (13/9).
Sambil meninggalkan warung yang dijaganya, Isa menuju kamar Gita. “Kami gedor-gedor, tak ada yang menyahut. Pintu nya waktu itu tertutup, tapi setelah dibuka ternyata tak dikunci,” terang Isa.
Karena kondisi gelap, Safitri meminta Isa untuk menghidupkan lampu kamar. “Tikkk…” Kamar jadi terang. Kondisi ruangan rapi. Tapi Safitri, Isa dan Joko terperanjat, setelah melihat tubuh Gita telentang di kasur. Layaknya orang tidur.
Saat itu, wanita kelahiran Payakumbuh 4 Agustus 1992 itu mengenakan sehelai baju garis garis biru hitam dan celana pendek hitam dalam kondisi tak bernyawa. “Kondisi tubuh udah bengkak, tapi belum terlalu bau. Dari hidung dan mulutnya keluar darah,” kenangnya.
Tak jauh dari tempat tidurnya, tegak satu botol anggur merah (Amer) yang masih masih tinggal sedikit. Di sekitarnya, satu bungkus rokok gudang garam yang sudah terbuka serta mancis warna biru. Cas HP juga masih tercolok di kabel extension. “Kalau HP nya saya nggak lihat saat itu,” imbuhnya.
Setahu Isa, almarhumah baru dua bulan kos di situ. “Saya tak kenal, tapi pernah lihat waktu berangkat kerja. Dia kerja balek malam,” katanya lagi.
Isa bilang kalau Gita hanya sendirian kos. Ia juga tidak pernah tahu apakah ada tamu yang berkunjung sebelum Gita ditemukan tewas. “Nggak tahu (tamu) kalau itu. Saya juga jaga warung di sini. Jadi nggak perhatikan itu,” timpalnya. Hanya saja, sebut Isa, setelah kejadian, kendaraan metik milik Gita dibawa oleh orang yang mengaku kerabat almarhum.
Penemuan mayat tersebut, dilaporkan ke Polsek Batuampar. Bersama Tim INAFIS Polresta Barelang turun untuk mengindentifikasi jasad korban. Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara di Nongsa guna pemeriksaan dalam atau otopsi.
“Jenazahnya (Gita) sudah dikebumikan keluarga,” kata dr Leo, dokter Forensik RS Bhayangkara dikonfirmasi, POSMETRO. Apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dr Leo enggan membuka hasil otopsi atau pemeriksaan dalam jenazah korban. “Kalau hasil otopsi untuk penyidik aja ya,” imbuhnya.(cnk)