BATAM, POSMETRO.CO : Aksi kejar-kejaran sempat terjadi dikawasan Pantai Melur, Kelurahan Sijantung, Galang, Rabu (11/8).
Hal tersebut karena adanya rencana penutupan jalan warga, oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai pemilik lahan.
Sontak rencana penutupan jalan menggunakan alat berat itu dihentikan oleh warga. Gara-gara hal ini, kedua belah pihak nyaris bentrok. Untungnya aparat kepolisian dan TNIĀ AL, cepat mengamankan situasi dan disarankan untuk bicara baik-baik
Ujang, pimpinan pondok pesantren An Nur mengatakan jalan itu sudah ada sejak puluhan tahun yang silam. Untuk itu, ia meminta agar jalan tersebut tidak ditutup katena memang satu satunya akses menuju pondok pesantren binaannya.
“Pondok pesantren ini ada sejak 2005 lalu dan jalan ini sudah ada sebelumnya. Sekarang kok malah mau ditutup. Kami jelas menolak karena ini satu-satunya akses jalan masuk ke pondok kami,” tegasnya.
Paulus, sesepuh warga pantai Melur juga menolak penutupan akses jalan tersebut. Menurutnya, akses jalan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, jalan ini pun menjadi akses satu satunya untuk warga.
“Kalau merasa pemilik lahan yang sah, silahkan melakukan pembangunan, tapi tolong jalan yang sudah ada jangan ditutup. Itu saja permintaan kami,” singkat Paulus.
Terpisah, Barnas, Ketua RW 01, Kelurahan Sijantung, Kampung Melur, Galang mengatakan ada 240 KK yang berdampak jika akses jalan tersebut ditutup. Jadi, jalan ini bukan untuk kepentingan satu orang saja, tapi kepentingan warga.
“Apapun ceritanya tak boleh tutup, ini jalan umum. Sebelum pihak pengembang ada disini, jalan sudah ada,” tutupnya.
Informasi pain yang dihimpun POSMETRO, di kawasan Pantai Melur akan dibangun sebuah resort. Oleh karena itu, pengusaha yang mengaku sebagai pemilik lahan ingin menutup akses jalan. (jho)