BATAM, POSMETRO.CO : Warga Kampung Seisamak RT 02 RW 19, Tanjunguncang, Batuaji mengeluh. Pasalnya sudah bertahun rahun mereka hidup di lingkungan yang kotor dan kumuh. Bahkan warga di sana ada yang jatuh karena lingkungan yang tercemar.
Lngkungan tercemae tersebut disebabkan karena bocornya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Perusahaan Tanindo Sukses. Perusahaan pengelolah limbah plastik ini berjarak sekitar 10 meter dari lingkungan rumah warga.
“Kurang lebih, empat tahunan kami hidup bersama limbah tersebut,” ucap Sri Wahyuni (35), warga Kampung Seisamak.
Memurut Sri, limbah perusahaan itu sudah mengalir hingga ke pekarangan warga. Imbasnya, warga disana ada yang kena demam berdarah (DBD).
“Awalnya suaminya yang kena DBD dan dirawat di rumah sakit selama 5 hari. Duit yang habis sudah jutaan. Lalu anak saua kena DBD lagi dan dirawat 7 hari,” ucapnya
Dari pengamatan Sri, limbah dari perusahaan plastik ini akan mengalir hingga menggenangi pekarangnya rumahnya. Parahnya lagi, bila turun hujan air limbah dari perusahaab akan keluar dan bercampur minyak.
“Limbahnya bau, dan jika kena ke kulit akan terasa gatal. Perusahaan tersebut memproduksi limbah plastik dengan cara dicuci dan didaur ulang,” tutur wanita yang sudah tinggal 11 tahun di Kampung Seisamak ini.
Tidak hanya masalah limbah berupa cairan, warga juga mengeluhkan asap menyengat yang berasal dari perusahaan. Diduga, perusahaan juga melakukan pembakaran kabel
“Ada juga limbah yang bau menyengat kayak kabel terbakar gitu, baunya menimbulkan batuk, sesak nafas. Ini dirasakan satu RT. Satu RTÂ yang kumlahnya sekitar 280 jiwa,” tegasnya
Dengan keadaan seperti ini, Sri meminta tanggung jawab perusahaan. Bahkan Sri bersama warga lainnya sudha pernah mendatangi pihak perushaan, namun sejauh ini tidak ada respon.
“Kaluhan kami ini sudah kami sampaikan kepada perangkat RT, kami berharap ada solusi,” tutupnya.
Ismail, Ketua RW 19 Tanjunguncang, Batuaji mengatakan sudah menerima keluhan warga. Selain bau limbah air IPAL yang menyengat itu, warganya juga meengeluhkan getaran mesin yang menyebabkan tembok rumah rerak.
“Getaran mesin ini sudah berlangsung satu tahunan. Semua ini sudah kami sampaikan ke perusahaan, tetapi perusahaan lamban menanganinya,” terangnya, Kamis (12/8).
Ismail menegaskan, ia sudah berkomunikasi dengan HRD Perusahaan Tanindo Sukses bernama Nana serta pimpinan perusahaan bernama Martin. Tetapi jawabannya hanya janji-janji saja.
“Mereka mengatakan lagi mencari sumber kebocoran pipa limbah. Dan saya sudah kasih tahu Pak Marthin sebagai pimpinan, dia mengaku akan selesaikan hal ini,” tutupnya.
Saat di konfirmasi melalui whatsapp, Marthin, pihak Perusahaan Tanindo Sukses belum bisa memberikan komentar.
Arlon, sekretaris komisi III DPRD Kota Batam mengatakan sudah mendatangi lokasi Perusahaan. Hal tesebut menysul adanya laporan dari warga. Ia pun mengatakan ada unsur kesengajaan dari perusahaan.
“Sebagai tindak lanjutnya, Jumat (13/8) pihak terkait akan kami dipanggil untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP),” singkatnya. (jho)