Marlin: Hidup Itu Berproses, Sampai SMA Saya Masih Jual Kue

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO: Kadang, hidup yang tak direncanakan tiba-tiba berubah dengan takdir Yang Maha Kuasa. Dulu bukan siapa-siapa dan tak ada apa-apa. Tapi ketika Yang Maha Kuasa memberi takdir, jadikan hidup ini bermanfaat untuk masyarakat.

    Penggalan kat-kata itu meluncur dari mulu Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Hj Marlin Agustina, di Pena Hall, Batam, Selasa (10/8). Perempuan Kepri pertama yang menjadi Wakil Gubernur ini membuka kisah saat didaulat memberi sambutan pada ulang tahun ke-23 Harian Batam Pos.

    Perempuan yang akan berulang tahun pada 15 Agustus ini, lebih banyak bercerita tentang perjalanan hidupnya. Bersyukur, selalu ikhlas, pantang menyerah dan kurangi keluhan mengisi kata demi kata yang disampaikan Marlin.

    Termasuk filosofi banyak orang: mengalir seperti air. Aliran air itu barangkali yang membawa Marlin mendapat amanah untuk memberi manfaat dalam setiap kehadirannya pada masyarakat.

    Agaknya, tak pernah terpikir oleh perempuan yang sejak kecil menjual kue di sebuah gang di kawasan Baran, Karimun mendapat amanah sebagai Wakil Gubernur. Di antara kesibukannya mengeyam pendidikan baik saat SMP Meral Karimun maupun SMA Negeri 1 Karimun, Marlin rutin membantu orang tua menjual kue di ujung kawasan Gang Awang Nur Karimun itu. Saban hari.

    “Semua hidup berproses. Dulu sampai SMA saya masih menjual kue,” kata Marlin.

    Marlin memang menjaga kue-kue yang dititipkan orang. Juga kue yang dibuat keluarganya. Tak heran kalau jumpa penjual kue, Marlin begitu peduli. Suatu kali, saat pulang kampung ke Karimun, sentuhan Marlin kepada penjual kue, terlihat nyata.

    Seperti ada memori dengan para penjual kue. Seakan ada memori lain yang bangkit dalam kenangan Marlin. Memori itu tentang kue lepat. Kebetulan itu adalah lepat pisang. Kue yang selalu ditemui Marlin saat sekolah. Ketika jam istirahat.

    Menjelang kembali ke Batam setelah serangkaian acara di Karimun, seperti biasa, Marlin selalu melalui pelabuhan rakyat. Lebih populer dengan sebutan Pelabuhan KPK. Kelompok Pemuda Karimun.

    Menjelang masuk ke pelabuhan, Marlin melihat dua ibu sedang berjualan. Tanpa canggung, Wagub Marlin langsung duduk di depan ibu penjual.

    “Ini kue apa, Bu?” tanya Wagub Marlin, membuka percakapan.“Lepat,” ibu penjual menjawab.

    Marlin pun langsung memborong lepat yang masih tersisa. Bersama kacang goreng yang juga masih ada. Juga diborong Wagub Marlin.

    Rupanya makanan ibu tadi menjadi bekal untuk disantap di kapal dalam perjalanan kembali ke Batam.

    Meski diamanahi jabatan Wakil Gubernur, Marlin tampak hormat kepada orang tua. Dengan langsung duduk sejajar bersama penjual, Marlin memilih memborong jajanan yang dijual.

    Tak hanya lepat, ibu penjual di sebelah pedagang lepat pun mendapat rezeki. Minyak gamat yang dijual, juga dibeli Marlin. Minyak gamat ini memang banyak manfaat.

    Dalam perjalanan menuju kapal, Marlin kembali bertemu dengan orang-orang tua. Wakil Gubernur perempuan pertama di Kepri ini datang menyapa. Ikut bersenda dan mengabadikan kenangan dengan foto bersama.

    Yang jelas kata Marlin, ikhlaslah dalam menjalankan apa yang diberikan. Kata Marlin, dengan kegigihan dan keteguhan dia diberi amanah seperti sekarang.

    “Karena sudah digariskan, jadikan hadir kita bermanfaat untuk semua. Ingat, semua akan indah pada waktunya,” kata Marlin. ***