POSMETRO.CO Metro Kepri Batam

Selama PPKM, Kasus Covid-19 di Batam Mulai Turun

Walikota Batam, HM Rudi

BATAM, POSMETRO.CO: Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengklaim selama diberlakukan PPKM di Kota Batam sudah terjadi penurunan kasus Covid-19, meski  jumlahnya masih rendah. Kebijakan pengetatan yang dilakukan ini cukup memberikan dampak bagi perkembangan kasus Covid-19.

“Tapi, angka yang dirawat masih tiga ribuan. Kami berharap dalam waktu satu Minggu ini capaian kesembuhan meningkat, sehingga BOR turun. Otomatis hal ini bisa berpengaruh terhadap kebijakan pengetatan yang akan diterapkan ke depannya,” kata Rudi, Rabu (4/8).

Batam, kata Rudi salah satu kota yang kembali memperpanjang PPKM Level 4, hingga 9 Agustus nanti. Namun, menurutnya masih ada waktu untuk menekan angka kasus. Dengan harapan semakin banyak warga yang sembuh. Dan imbasnya pada penurunan grafik pasien kasus positif yang ditemukan.

“Kami hanya menjalankan kebijakan pusat saja. Data sudah kami kirim, sekarang tinggal menunggu kebijakan berikutnya. Mudah-mudahan ada penurunan level, sehingga aturan ini bisa dilonggarkan, demi mendongkrak perekonomian jelang akhir tahun ini,” tutupnya.

Data harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bat, Selasa (3/8) jumlah pasien terpapar ada 137 orang, sementara yang sembuh bekisar 191 orang, sedangkan pasien meninggal 12 orang. Untuk sementara, total pasien dalam perawatan sebanyak 2.242 orang, meninggal 644 orang, pasien sembuh mencapai 20.868 orang.

Saat ini, jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Kota Batam sejak Maret 2020 sampai 3 Agustus 2021, sudah mencapai 23.754 orang. Dari angka kasus tersebut 12 Kecamatan se-Kota Batam juga berdampak.

Ada sembilan kecamatan mainlad masih stagnan bewarna merah. Sedangkan, di wilayah hinterland, Belakangpadang bewarna orange. Hanya, dua kecamatan hiterland yang saat ini sudah kuning yakni Galang dan Bulang.

“Saya berharap kecamatan di mainland juga bisa berubah warna. Dan ada penurunan kasus,” harap Rudi lagi.

Sementara, warga yang terpapar juga masih ada melakukan isolasi mandiri di rumah maupun penginapan yang dirujuk, Asrama Haji dan sejumlah rumah sakit baik swasta dan plat merah.

Sebelumnya, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad menjelaskan, Pemko Batam masih menyediakan Asrama Haji (AH) untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) sementara. Namun, pada kenyataan pasien yang dirawat di rumah sakit semakin berkurang dan Bed Occupancy Rate (BOR) juga tersedia.

“Karena itu saya mengatakan apa yang sudah pemerintah lakukan, kami meminta dukungan masyarakat. Karena sudah terbukti, angka-angka penurunannya itu membesarkan hati kita. Mudah-mudahan nanti semakin membaik,” harap Amsakar. (hbb)