Rampok Berpedang Sekap dan Ikat Korban di Bengkong

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    BENGKONG, POSMETRO.CO: Perampok berpedang beraksi di Bengkong. Korban disekap dan diikat. Dibawah ancaman dan todongan senjata tajam, pelaku memaksa korban menyerahkan hartanya.

    Hayat terbangun dari tidurnya, Sabtu (31/7) sekitar pukul 03. 00 WIB. Menjelang ayam berkokok itu, ibu rumah tangga ini, mendengar suara anaknya yang berusia delapan tahun terbangun memanggil namanya.

    “Mama, pintu kamar mama kok terbuka?” kata wanita 37 tahun ini menirukan ucapan anaknya yang berdiri di luar kamarnya. “Oh iya, ya. Jawab saya dan bergegas keluar,” cerita warga di Blok A2/19, Perumahan Putra Kelana Jaya, Bengkong Sadai, Kota Batam, Kepri detik-detik saat rampok beraksi di rumahnya kepada POSMETRO usai kejadian.

    Saat keluar dari kamar itu, Hayat hanya berfikir kalau pintu itu dibuka oleh kucing atau tikus yang jatuh dari loteng. Nah, tak lama, pandangannya tertuju pada kaca jendela kamar yang terbuka setengah.

    Hayat tahu betul kalau jendela terkunci sebelumnya. Ia mulai gelisah. “Jangan-jangan,” bisiknya dalam hati. Nah begitu dirinya ke depan, ruang tamu, Hayat kaget. Pacu jantungnya semakin kencang.

    “Saya lihat satu orang berdiri di depan TV, tinggi besar pakai penutup wajah. Saya langsung disergap dari belakang, diikat, disekapnya,” kenang wanita yang mengaku tinggi kurang dari 150 meter itu.

    “Pelakunya bilang: Jangan teriak jangan bergerak. Kalau ibuk bergerak, saya tusuk,” kata Hayat menirukan ucapan rampok yang saat itu menyekapnya dengan sebilah golok.

    Senjata tajam itu, lanjut Hayat adalah miliknya. Yang ditaruh di dapur dan dipakai rampok untuk menakutinya. Kemudian, ia diseret ke kamar depan. Anaknya yang berusia delapan tahun tadi hanya terdiam melihat aksi rampok. “Anak saya nggak diapa-apain. Dia hanya ketakutan, melihat saya disekap di kamar,” kenangnya. (cnk)