Protes Pembongkaran, Jenazah Dibawa ke Pemko Sebelum Dimakamkan

    spot_img

    Baca juga

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan BantuanĀ 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...

    Bupati Natuna Sampaikan LKPJ 2023 dan Ranperda 2024 ke DPRD Natuna

    NATUNA, POSMETRO.CO : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten...

    Sensei Oji Konsisten Melahirkan Atlet Berprestasi

    BELADIRI jujitsu. Ini merupakan teknik pertahanan diri yang sempurna....
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Ratusan warga pengantar jenazah dan penghuni Pasar Induk Jodoh, Rabu (28/7) mendatangi Kantor Pemko Batam dan DPRD Kota Batam, dengan membawa jenazah Friska boru Ginting yang meninggal saat adanya pembongkaran Pasar IndukĀ  Senin 26 Juli 2021 lalu.

    Kedatangan warga ke Pemko dan DPRD Kota Batam sebelum ke pemakaman Sei Tamiang tersebut, sebagai aksi protes dan meminta pertanggung jawaban atas meninggalnya salah satu penghuni saat pembongkaran.

    Sejumlah warga yang berada di kantor Pemko sekitar 20 menit itu, melakukan orasi yang mengutarakan kekecewaannya karena Pemko tidak mengabulkan permintaan penundaan pembonngkaran saat ada penghuninya yang sakit.

    “Mana Gustian Riau (Kepala Disperindag Kota Batam)Ā  mana Pemko Batam kalian harus bertanggung jawab,” ucap salah seorang warga menggunakan pengeras suara.

    “Dimana hati nurani kalian, kami minta waktu penundaan tetapi kalian tidak mau mendengarkan, kami orang susah bukan orang kaya yang bisa pindah kapan saja,” sambungnya.

    Tidak berselang lama usai menyampaikan aspirasinya, ratusan warga yang menggunakan puluhan mobil langsung menuju pemakaman Sei Tamiang.

    Seperti diberitakan sebelumnya. SebanyakĀ  200 personil Tm Terpadu Pemko Batam melakukan pembongkaran Pasar Jodoh, yang rencananya akan di bangun pasar modern.

    Dalam prosesnya pembongkaran mendapat penolakan warga karena ada yang sakit. Saat berlangsung pembongkaran, warga yang sakit bernama Friska boru Ginting tiba-tiba dilarikan dan meninggal dunia tiba di rumah sakit. Diduga korban meninggal karena shock dan memiliki riwayat penyakit jantung.

    Paska meninggalnya Friska boru Ginting, tim terpadu akhirnya menghentikan pembongkaran dan membubarkan diri.

    “Kami hentikan sementa karena rasa kemanusiaan,” ujar Kepala Bagian Trantib Imam Tohari singkat. (abg)