BATAM, POSMETRO.CO : Batam diguyur hujan Selasa (27/7) sekitar pukul 10.30 WIB. Puluhan pengendara sepeda motor, mendadak padati terowongan (underpass) Pelita, Lubukbaja.
Mereka memilih berhenti sejenak untuk berlindung menghindari hujan yang deras. Ada sebagian pengendara yang sudah kuyup sampai di terowongan.
“Saya mau antar barang ke Nagoya, tapi hujan ya berhenti bentar di sini,” kata Robi kepada POSMETRO di lokasi. Pengendara bebek metik Yamaha Mio ini mengatakan, dirinya tidak membawa mantel atau jas hujan.
Kalau perjalanan tetap dilanjutkan, takutnya selain pakaiannya, pesanan orang yang akan diantarnya siang itu juga ikut basah.
“Soalnya kalau lanjut, arah sana (sambil menunjuk ruas jalan Pelita) tidak ada halte untuk berteduh, terpaksa lah berhenti di terowongan,” katanya lagi.
Apalagi, lanjut kurir ini, sejak jalan di Batam dilebarkan oleh pemerintah, fasilitas umum untuk pengendara motor seperti halte tidak ada dibangun. “Kalau kami pemotor ya ginilah. Cari tempat berteduh biar nggak basah,” imbuhnya.
Memang, diakui Robi kalau berhenti di terowongan dapat beresiko kecelakaan. Apalagi di lokasi adalah jalur cepat melintasnya kendaraan.
“Di sini kendaraan laju. Takutnya dari atas (menunjuk arah Batamcenter) laju mobil, atau rem nya blong bisa berbahaya juga bagi yang berhenti di sini,” kata Robi.
Ia pun berharap, pemerintah dapat menyediakan fasilitas halte bagi pengendara, terlebih di saat hujan. “Perhatikan saja di setiap jalan yang dilebarkan sekarang. Ada haltenya nggak?” tanya dia sambil berlalu dan melanjutkan perjalanannya ke Nagoya.
Diketahui, terowongan Pelita dibangun pada tahun 2006 oleh BP Batam. Dan umur rencana terowongan ini 100 tahun.(cnk)