Denda Rp2,5 M Hingga Hukuman 7 Tahun Penjara, Bagi yang Mencuri Listrik

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : bright PLN Batam tidak tinggal diam, dengan adanya pelanggaran pencurian listrik.

    bright PLN Batam akan menindak tegas terhadap pelanggaran pencurian listrik, dan menyiapkan hukuman bagi pelaku mencuri listrik. Hukuman tersebut untuk memberikan efek jera agar pelaku pencurian listrik tidak mengulangi perbuatannya.

    Vice President Public Relations bright PLN Batam Bukti Panggabean mengungkapkan, bagi pencuri listrik dengan status pelanggan, bright PLN Batam akan memberikan hukuman perdata berupa denda dan mengganti kerugian selama pencurian listrik dilakukan.

    “PLN Batam telah memiliki perhitungan ‎tersendiri untuk menetapkan besaran biaya penggantian dan denda. Kalau yang bersangkutan adalah pelanggan, minimal akan dikenakan hukuman perdata dari kerugian yang telah ditimbulkan tadi,” kata Bukti, Senin (12/7/2021).

    Masih menurut Bukti, hukuman terberat yang dapat diberikan bagi pencuri listrik adalah, hukuman pidana berupa kurungan 7 tahun dan denda hingga Rp 2,5 miliar.

    “Hukuman mencuri listrik bisa dikenakan hukum pidana, jika statusnya non pelanggan. Penindaklanjutan pencurian listrik ini kami lakukan untuk menghukum para pelaku dan memberikan efek jera agar tidak ada lagi pencurian listrik di kemudian hari,” ‎tutur Bukti kembali.

    Dampak negatif dari pencurian listrik tidak hanya memberi kerugian bagi Negara, tetapi juga dirasakan oleh pelanggan lain. Hal tersebut karena aksi pencurian listrik dilakukan secara illegal, dengan menggunakan perangkat yang tidak sesuai dengan ketentuan keselamatan pengguna listrik.

    Perilaku ini tentunya mengancam jiwa masyarakat atau pelanggan, yang berada di sekitar tempat listrik.

    Bukti melanjutkan, salah satu modus yang biasa dilakukan untuk mencuri listrik adalah dengan menyambung langsung dari tiang dengan kabel.

    Namun, kabel yang digunakan untuk menyabung listrik dari tiang tersebut tidak sesuai dengan standar. Hal ini dapat menimbulkan hubungan arus pendek listrik yang mengakibatkan kebakaran.

    Jika sudah terjadi kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik, kemungkinan besar kebakaran akan merembet ke tempat sekitar bukan hanya pada bangunan atau tempat si pencuri ‎listrik saja.

    “Listrik diamabil di atas kWh meter, langsung akan membahayakan. Kalau dia memasang langsung tidak sesuai Standar Layak Operasi (SLPO) itu sering kebakaran. Selain itu juga banyak potensi bahaya lainnya, seperti korsleting yang mengakibatkan pemadaman atau bahkan menyebabkan kehilangan nyawa akibat tersengat listrik,” terangnya.

    bright PLN Batam selalu mengimbau jika masyarakat menemukan pencurian listrik, atau mungkin ada petugas yang menawarkan listrik hemat dengan mengutak-atik kWh meter dapat langsung laporkan melalui Contact Center 123 (0778 123 melalui handphone) dan media sosial bright PLN Batam. Rahasia pelapor dijamin.

    “Bisa juga laporkan ke kantor area terdekat kita. Karena untuk memberantas pencurian listrik kita juga butuh peran aktif masyarakat,” tutup Bukti.***