RS Rujukan Covid-19 di Batam Penuh, Tenda Darurat Segera Didirikan

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, Didi Kurmarjadi.

    BATAM, POSMETRO.CO: Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Batam terus berlanjut. Dampaknya sejumlah rumah sakit rujukan kewalahan karena penuh.

    Melihat kondisi ini, Pemerintah Kota Batam melalui Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi, meminta bantuan tenda darurat untuk didirikan di rumah sakit rujukan. Di antaranya Rumah Sakit Awal Bros (RSAB), Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF), dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam.

    “Kita minta bantuan tenda buat di IGD RS ke provinsi (Pemprov Kepri). Untuk menampung, menyortir, biar tidak ada penolakan, dengan alasan penuh,” katanya, Rabu (30/6).

    Masih kata Didi, Pemko Batam juga sudah menyurati Pemprov Kepri untuk minta bantuan tenaga medis dan kebutuhan lainnya. Selain itu, Bapelkes Batam bakal dijadikan rumah sakit darurat.

    “Ini sebagai antisipasi, karena sejumlah rumah sakit sudah kewalahan,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam.

    Sebelumnya, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, menyatakan, seluruh Rumah Sakit rujukan bagi pasien positif Covid-19 di Batam, Kepulauan Riau sudah penuh.

    “Tidak ada lagi yang kosong, hunian tempat tidur bagi pasien Covid di Rumah Sakit telah penuh,” terangnya.

    Untuk saat ini, rumah sakit rujukan yang masih dapat menampung para pasien bergejala hanyalah RSKI Covid-19 Galang. Pihaknya juga telah meminta Karumkit RSKI Galang , Kolonel Khairul Ihsan agar menambah sebanyak 100 tambahan tempat tidur.

    Selain itu, salah satu upaya lain yang dilakukan oleh Pemko Batam adalah mempersiapkan Bapelkes dengan kapasitas 180 tempat tidur, dan Asrama Haji yang memiliki kapasitas menampung 900 pasien.

    Mengenai penggunaan Asrama Haji nantinya, pada pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tengah dirawat, direncanakan akan dipindahkan ke salah satu Rumah Susun (Rusun).

    “Kita menyiapkan tempat darurat, seperti Bapelkes 180 bed. Tadi malam saya sudah MoU. Lalu Asrama Haji yang tadinya untuk OTG, kalau pasien semakin meningkat juga, Gedung Asrama Gajipun dijadikan untuk yang sakit. Nah yang OTG akan digeser ke Rusun,” paparnya. (hbb)