Aspirasi Warga di Pinggir Jalan Trans Barelang

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    BATAM, POSMETRO.CO : Pedagang kaki lima di pinggir jalan Trans Barelang, Sagulung sudah ditertibkan. Saat ini, tidak ada lagi yang berjualan di lokasi tersebut. Namun, pemilik rumah yang terkena dampak penataan jalan ini memberi protes kepada pemerintah.

    “Jeritan warga yang terkena dampak pembangunan jalan Simpang Barelang. Kepada Pemko Batam berikan kami solusi terbaik, sebuah usaha supaya anak dan istri kami bisa hidup dan tidak kelaparan,” kata kata tersebut berada persis di pinggir jalan.

    Apsirasi masyarakat yang dituliskan di papan triplek ini didirikan persis di pinggir jalan Simpang Barelang, jumlahnya ada belasan. Warga juga menyampaikan bahwa ukuran jalan tidak sesuai dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang sudah dibahas sebelumnya.

    “Papan ini sudah dibuat sejak kemarin. Ini merupakan upaya warga supaya mereka mendapat perhatian,” ucap Sardin, seorang warga yang dijumpai di lokasi.

    Sardin menyebut, kios yang dulunya berdiri di pinggir jalan Trans Barelang sudah diratakan semua. Namun demikian, tim terpadu harus membongkar rumah yang berada di sekitar pembangunan jalan

    “Sebagian warga juga ada yang komplain, sebab pengukuran jalan tidak sesuai dengan RDP,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Anggiat Sinaga warga sekitar mengatakan dalam RDP, pelebaran jalan sekitar radius 30 meter. Tapi setelah diukur, pengerjaan jalan sampai hingga radius 80 meter dari jalan utama.

    “Tentu saja rumah yang kena dampak akan bertambah banyak lagi. Sebelumnya, rumah yang sudah didata ada 115 unit. Rumah tersebut akan dibongkar untuk pelebaran jalan,” ucapnya.

    Anggiat Sinaga melanjutkan, setelah dilakukan pengukuran jalan, maka ditafsirkan rumah yang kena dampak mencapai 175 unit. Warga berharap supaya pelebaran jalan dilakukan sesuai dengan RDP, yang sudah di bahas sebelumnya.

    “Warga tidak menghalangi pemerintah untuk melakukan penataan jalan. Tapi tolonglah supaya warga diperhatikan,” pungkasnya. (jho)