POSMETRO.CO Metro Sport

Andi Alfian Palurui, Usia 9 Tahun Lulus Sabuk Hitam

Andi Alfian Palurui

KAKI kanan lurus ke atas. Satu kaki menapak di matras. Terlihat kokoh dan seimbang dengan tangan mengepal.

Begitulah bocah ini memperagakan sebuah tendagangan. Ini termasuk tendangan efektif di cabang olahraga taekwondo. Dolyochagi, namanya. Atau disebut juga turn in kick.

Ya, masih kecil. Sembilan tahun, usianya. Tapi, siapa sangka, bocah bernama lengkap Andi Alfian Palurui ini sudah menyandang sabuk hitam taekwondo.

Minggu (23/5) lalu, siswa kelas III Sekolah Dasar Mondial ini lulus ujian sabuk hitam junior yang digelar Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) Kepulauan Riau (Kepri). Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) digelar di Kepri Mall, Batam.

“Latihan taekwondo itu asyik. Banyak teman,” kata bocah yang bercita-cita jadi youtuber ini. Eit.., youtuber? Tunggu dulu! Benaran mau jadi youtuber? Dia tertawa polos. ”

Yang penting bisa membanggakan orangtua dech,” katanya. Si mamah, Ernis, menyela, “Jadi apa pun, asal positif dan jadi orang sukses, kami mendukung!”

Kembali ke taekwondo. Sejak kapan ikut latihan? “Sejak Alfian masih TK. Awalnya, kami, orangtua yang mendorong agar ikut latihan taekwondo,” kali ini, si Mamah, Ernis yang menjawab.

Tujuannya, agar Alfian belajar mandiri. Tentu saja agar bisa beladiri. Seiring berjalannya waktu, apa yang diinginkan Ernis dan suaminya, Andi Asri, tercapai.

Alfian cepat berkembang. Bahkan, bisa berprestasi di ajang internasional taekwondo. Mengikuti Kejuaraaan Internasional Daedo 2018 dan 2019 lalu, Alfian berhasil memboyong medali perak dan perunggu.

Prok.., prok.., prok! Tepuk tangan untuk Alfian. Tapi, bagi bocah kelahiran Batam, 7 Februari 2012 ini, prestasi itu hanyalah bonus dari hasil latihan. Tujuan utama latihan beladiri taekwondo ini lebih pada pembentukan karakter.

“Anak jadi tak manja,” sebut Ernis. Banyak hal positif lainnya yang didapat sang anak setelah rutin berlatih. Tumbuh kembangnya jadi baik.

Soewito Trikusuman, sang pelatih, menyebut, Alfian termasuk anak yang cepat belajar. Kelenturan tubuhnya sangat baik.

“Apalagi, anaknya juga sungguh-sungguh dalam berlatih,” sebut Soewito. Tak heran, Alfian bisa meraih sabuk hitam di usia dini. Prestasinya di ajang pertandingan taekwondo juga mentereng. Itu semua, kata Soewito, juga tak lepas dari peran orangtua yang mendukung penuh kegiatan sang anak.

“Awal latihan ditunggui Mamanya,” sebut Soewito. Seiring waktu, Alfian makin mandiri. Inilah manfaat besar yang bisa didapat ketika berlatih beladiri taekwondo.

“Sebagai pelatih, saya sangat bangga dengan capaian yang didapat oleh Alfian,” ujar Soewito.(chi)