Satu Hari Basarnas Bisa Terima 15 Sampai 20 Laporan Kejadian

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Kabasarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi

    BATAM, POSMETRO.CO : Saat ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memiliki 84 kapal.

    Kapal tersebut terdiri dari berbagai ukuran mulai dari 15 meter, 20 meter, 40 meter dan 60 meter. Namun jumlah tersebut masih belum ideal untuk melakukan pertolongan di laut maupun di sungai.

    “Jumlah armada laut yang kami miliki masih belum ideal dibandingkan dengan jumlah bencana yang terjadi,” ucap Kabasarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.

    Dengan kondisi seperti ini, Basarnas harus terus menambah alutsar laut. Bahkan Henri Alfiandi menyebut, potensi bencana setiap hari cukup tinggi, ia menerima laporan 15 sampai 20 kejadian dalam sehari.

    “Dari laporan yang diterima, hampir 90 persen kecelakaan air, bisa jadi di laut dan di sungai,” ucapnya saat acara peluncuran kapal milik Basarnas di Galangan PT Palindo Marine, Senin (12/4).

    Untuk idealnya, lanjut Henri Alfiandi, Basarnas harus memiliki kapal sebanyak 120 hingga 150. Bahkan saat ini, sebagian kapal yang dimiliki Basarnas sudah termakan usia, ada yang sudah berusia 20 hingga 30 tahun.

    “Tenaga kapal yang sudah termakan usia itu hanya tinggal 60 persen, jadi kapal ini hanya bisa melakukan pertolongan di tepian,” ucapnya lagi.

    Henri Alfiandi menambahkan, saat melakukan pertolongan di laut, terkadang kapal ukuran 15, 20 dan 40 meter kurang maksimal. Sebab ketinggian gelombang laut kadang mencapai 6 meter.

    “Untuk menembus gelombang tinggi, kami harus menggunakan kapal berukuran 60 meter. Tapi saat ini kapal ukuran 60 meter hanya ada 3 unit, itu pun satu unit lagi masih dalam proses,” tegasnya.

    Saat ada kejadian dan gelombang besar, kata Henri Alfiandi, Basarnas bisa saja menggunakan kapal ukuran 40 meter. Namun jika dipaksakan menembus gelombang 6 meter, maka sangat berisiko tinggi.

    “Untuk kapal 40 meter maksimalnya hanya bisa menembus gelombang 4 meter, jadi kami memang benar benar kekurangan armada laut,” pungkasnya. (jho)