Arif Fadillah: Jalankan Program Tanpa Pelanggaran dan Sesuai Aturan

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    KEPRI, POSMETRO.CO: Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadillah berpesan kepada OPD di lingkup Pemprov Kepri dalam menjalankan harus sesuai aturan. Sehingga tidak terjadi pelanggaran dan tersangkut hukum.

    “Diskusi kali ini bisa disejalankan dengan ide-ide ataupun terobosan-terobosan pimpinan yang di dalam melaksanakannya ada kendala bisa segera dikonsultasikan, ataupun dikoordinasikan sehingga tidak tersangkut masalah di kemudian hari,” kata Arif pada Seminar Hukum Kolaborasi dan Sinergitas Antara APH dan ASN “Aspek Utama Pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau” di Swissbell Hotel Harbourbay, Kota Batam, Rabu (7/4/2021).

    Hadir pada seminar itu Kejati Kepri Hari Setiyono, Praktisi Hukum Soerya Respationo, Kapolda Kepri diwakili Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Teguh Widodo, Asintel Kejati Agustian Sunaryo, Aspidsus Kejati Wagiyo dan Asdatun Kejati Alex Sumarna. Hadir juga Sekda Kota Tanjungpinang Teguh Ahmad dan seluruh Kepala OPD Provinsi Kepri.

    Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang strategi yang efektif dalam upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Karena itu Arif berharap kegiatan ini bisa memberikan bimbingan dan arahan kepada kepala OPD dalam menjalankan program pemerintahan sehingga tidak terjadi pelanggaran dan tersangkut hukum.

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali karena atensi dari narasumber yang berkompeten di bidangnya yang selalu memberi arahan,” kata Arif.

    Pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan, kata Arif selalu memerlukan adminstrasi. Agar tidak salah dan benar dalam pekerjaannya membutuhkan pendampingan, masukan, wawasan, dan solusi agar tidak terjadi pelanggaran.

    Menurut Arif, seminar ini sangat tepat dilaksanakan dan bila perlu dilakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali baik dengan pejabat pembuat komitmennya maupun dengan kontraktor yang melaksanakan proyeknya. Apalagi regulasi dan aturan yang selalu berubah-ubah dapat terus dipahami dan dijalankan sehingga bisa meminimalisir kesalahan.

    “Ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan bertanya apabila ada hal yang kurang dipahami agar tidak jadi masalah dalam melaksanakannya,” kata Arif.

    Dalam kesempatan itu, Kajati Kepri Hari Setiyono yang menjadi Keynote Speak Kejati kembali mengingatkan pesan Presiden RI Joko Widodo pada Korps Adiyaksa yakni pertama jangan beri celah untuk melakukan tindak korupsi, agar kasus korupsi tidak merajalela.

    Kedua Keteladanan daripada pemimpin dalam mengayomi bawahannya untuk selalu bekerja dengan baik dan benar. Ketiga, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencegah korupsi dan Keempat kembali kepada diri sendiri jangan sampai merugikan pribadi dan keluarga.

    “Bersama kita cegah upaya-upaya tindakan korupsi agar kedepan kita bisa bekerja lebih baik dan lebih memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Kajati.

    Dalam pada itu, HM Soerya Respationo menyampaikan bahwa semua harus bersama-sama mencegah tindak pidana korupsi. Dia melihat sangat banyaknya aturan hukum sehingga perlu dipertajam agar bisa bekerja dan berjalan dengan baik.

    “Intinya kita harus “Berani Karena Benar, Takut Karena Salah” dan sesuai on the track,” kata Soerya.

    Soerya juga menyampaikan agar jangan takut bilang kepada atasan jika diperintahkan atasan itu salah. Apalagi takut kehilangan jabatan jadi terpaksa menjalankan perintah yang melanggara aturan.

    “Jangan siap siap aja karena takut kena pindah. Sudah pusing kepala,” kata Romo, demikian Soerya sering disapa. ***