POSMETRO.CO Metro Sport

Atlet Indonesia Spider Jujitsu, Ukir Prestasi Sejak Usia Dini

LATIHAN belum dimulai. Belum waktunya. Setengah jam lagi. Tapi, Danang sudah bersiap. Sudah di dojo. Di tempat latihan. Melakukan peregangan. Stretching. Lalu, lari-lari ringan. Jogging memutari tempat latihan.

Itulah Danang. Atlet muda. Aset Kepulauan Riau. Asal Batam. Muhammad Danang Yoga Gunawan. Masih sangat muda. Kelas IX. Tapi prestasinya di bidang olahraga, khususnya beladiri, patut diacungi jempol.

“Saya berusaha untuk memberikan yang terbaik. Bisa membanggakan orangtua,” kata Danang. Ia tipe anak muda yang tak nyinyir. Bicara seadanya. Tapi, berbuat semaksimal bisa.

Awal memulai latihan beladiri, Danang diajak oleh kerabatnya. Kala itu, Danang masih kelas VI sekolah dasar. Ia memilih jujitsu. “Awalnya, saya mengira, semua beladiri itu sama,” kata dia. Seiring waktu, Danang makin mengetahui kelebihan berlatih beladiri jujitsu. “Apalagi, pelatih saya di jujitsu, tak pernah melarang kalau saya mau berlatih beladiri lain,” ujarnya.

Danang mencoba mencari referensi lain tentang beladiri. Hasilnya, ia makin panasaran untuk mendalami jujitsu. “Saya rasa, jujitsu beladiri yang lengkap. Banyak teknik pembelaan diri,” ujar pemegang sabuk biru Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) ini.

Manfaat pertama yang dirasakan Danang setelah rutin berlatih jujitsu, tubuhnya tumbuh dengan baik. Jauh lebih tinggi dibanding teman-teman seusianya. Terlihat kekar. Berotot. Tapi lentur. “Kalau tubuh kaku, akan sulit melakukan teknik-teknik jujitsu,” katanya.

Banyak prestasi sudah diraih Danang. Di antaranya: Juara I Newaza Putra Kelas 69 Kg, Pra Kejuaraan Kota, Indonesia Spider Jujitsu, Batam, 17 Februari 2019 lalu. Pada kejuaraan yang sama, Danang juga turun di kelas absolute. Kelas yang mengharuskan Danang berjumpa dengan atlet di atas atau di bawah berat badannya. Di kelas ini, Danang berhasil menyabet Juara III.

Setahun setelahnya, 19 Januari 2020, Danang kembali membuktikan diri. Pada kejuaraan Newaza Jujitsu yang digelar di Kantor Badan Keamanan Laut Zona Maritim Barat, Batam ini, Danang meraih Juara II dan III. Hasil itu masing-masing diraih Danang dari dua kelas berbeda, absolute Gi dan No gi.

Danang juga unjuk gigi di kejuaraan terbuka cabang beladiri lain. Pada 4 Maret 2021 lalu, Batam Fighter Club menggelar kejuaraan Wushu Sanda. Dalam rangka HUT ke-7. Kategori tarung itu dihelat terbuka. Artinya, club beladiri apa pun dibolehkan ikut asal bisa mematuhi aturan pertandingan yang diberlakukan. “Pelatih, Sensei Oji, membolehkan saya ikut,” ujar Danang. Latihan persiapan untuk tanding juga tak lama. Hanya sebulan. “Lebih pada pengenalan aturan pertandingan, tentang penilaian dan pelanggaran-pelanggaran,” ujar dia.

Dalam pertandingan Sanda, kata Danang, membolehkan teknik pukulan dan tendangan serta bantingan. “Materi ini juga diajarkan di perguruan ISJ, tempat saya berlatih. Jadi, saya rasa, saya siap untuk ambil bagian di pertandingan Sanda itu,” ujarnya.

Hasilnya, luar biasa. Danang sadar dengan kelebihannya pada teknik-teknik bantingan. Danang mampu bermain apik dari babak penyisihan hingga final. Danang membuktikan diri. Ia berhasil meraih Juara I di kelas 65 Kg pada kejuaraan tersebut.

Kini, putra bungsu pasangan Indra Gunawan dan almarhumah Hindriati Purwaningsih ini ingin mengikuti jejak seniornya untuk mengharumkan nama Kepri. Bahkan, Danang juga berkeinginan, kelak, ia juga bisa bertanding di event profesional MMA seperti seniornya yang juga gemilang di arena oktagon MMA. “Ayah sangat mendukung aktivitas saya di bidang beladiri ini,” ujarnya. Sebab, selain bisa berprestasi, ayahnya merasa nyaman karena Danang bergaul dengan teman-teman yang positif di lingkungan beladiri.(chi)