Optimisme Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Sukseskan Vaksinasi & Digitalisasi

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...

    AKP Siwanto Eka Putra: Dari Rumah Tahfidz Ini akan Lahir Calon Imam Imam Besar

    BATAM, POSMETRO: Wujud mengabdikan diri kepada masyarakat, AKP Siwanto...
    spot_img

    Share

    Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPW) Kepri Musni Hardi Kasuma Atmaja, saat silahturrahmi dengan Tim POSMETRO menjelaskan tren pertumbuhan
    ekonomi tahun 2020 menunjukkan angka kenaikan.(Foto-POSMETRO)

    BATAM, POSMETRO.CO: Dari analisa BI Kantor Perwakilan Kepri optimis tahun ini pertumbuhan ekonomi di Kepri akan terlepas dari tanda minus. Ini menjadi kabar baik di tengah pandemi bagi semua masyarakat Kepri.

    Sejak merebaknya wabah covid-19 di Indonesia awal tahun lalu, hingga meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran. Tak terkecuali di Batam dan Kepri pada umumnya.

    Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPw) Kepri Musni Hardi Kasuma Atmaja, menjelaskan, tren pertumbuhan ekonomi tahun 2020 menunjukkan angka kenaikan. Di kwartal kedua masih pada angka -6,81 sedangkan di kwartal keempat telah membaik menjadi -4,46.

    “Masih minus. Tapi menunjukkan tren membaik,” ujarnya menegaskan saat silaturahmi bersama Tim POSMETRO di kantornya, Kamis (18/3) siang.

    Diprediksi menurut Musni, di tahun 2021 akan lebih baik. “Tak lagi minus,” imbuhnya.

    Di Kepri sendiri dijelaskan Musni, pertumbuhan ekonomi memang ditopang dua sektor utama. Pertama sektor pariwisata, lalu kontruksi dan yang ketiga industri pengolahan. Namun, untuk menggerakkan ketiga sektor utama ini, perlu namanya komitmen bersama. Baik dari pemerintah dan swasta. Apalagi di tengah pandemi virus yang melanda dunia saat ini.

    Satu contoh, untuk sektor pariwisata saja, jelas wisatawan utama yang memenuhi Kepri sebagian besar berasal dari Singapura dan Malaysia. Untuk Singapura sendiri persentasenya mencapi 40 persen, dan Malaysia 10 persen. Namun, dalam situasi saat ini, wisatawan dari kedua negara tetangga tersebut belum bisa berkunjung ke Batam atau Kepri secara keseluruhan karena kebijakan pemerintahannya terkait pandemi.

    BI dalam hal ini, dijelaskan Musni, tentunya terus berupaya untuk membangkitkan ketiga sektor tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Ada dua hal yang kami dorong,” ujar Musni.

    Yang pertama, tentunya terus mendorong program pemerintah terkait vaksinasi.

    “Ini perlu perhatian kita bersama. Misalnya untuk menyosialisasikan vaksinasi. Inilah cara yang menjadi pilihan saat ini, untuk terlepas dari pandemi. Untuk menumbuhkan konfiden, baik itu dikalangan pengusaha dan juga masyarakat pada umumnya, hingga perekonomian kembali bergerak,” paparnya.

    Kedua mendorong digitalisasi. Transaksi digital saat ini, memang tidak bisa dipungkiri lagi. Terutama transaksi di kalangan milenial.

    “Ini sangat membantu makin tumbuhnya UMKM. Kami mendorong penggunaan QRIS pada UMKM untuk membantu usahanya,” ujarnya.

    Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya.

    Semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang akan menggunakan QR Code Pembayaran wajib menerapkan QRIS. Di Kepri sendiri, hingga Maret ini sudah mencapai 57.133 merchant. “Semua, baik dari UMKM, pemerintah atau yang lainnya,” jelas Musni.

    Saat ini dijelaskan Musni, telah terjadi pergeseran prilaku maslyarakat. “Lebih ke digitalisasi. Transaksi online meningkat. Ini perlu didorong untuk meningkatkan penjualan. Menggunakan QRIS mendekatkan UMKM dengan pasar,” ujarnya.

    Digitalisasi ini dijelaskan Musni terbagi menjadi dua. Pertama digitalisasi pemasaran. Kedua pembayaran dengan digital.

    Digitalisasi ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi ini. Untuk terlepas dari pandemi ini, untuk makin meningkat pertumbuhan ekonomi, salah satu hal yang penting mensukseskan vaksinasi.

    “Perlu sinergi. Antara pelaku usaha, pemerintah dan juga tentunya media. Meningkatkan optimisme. Dampaknya kita yang akan merasakan semua. Mendorong vaksinasi dan digitalisasi ekonomi, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” Musni memaparkan.