Lambat Luncurkan Vaksin Covid 19, Warga Ingin Presiden Dimakzulkan

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Presiden Brasil Jair Bolsonaro

    JAKARTA, POSMETRO.CO: Lantaran lambat dalam menyalurkan vaksin untuk Covid 19 yang terus mengganas, sebgaian besar warga menginginkan agar sang presiden dilengserkan.

    Presiden Brasil Jair Bolsonaro makin tidak populer di mata masyarakatnya. Survei menunjukkam popularitasnya telah menurun tajam. Jajak pendapat lokal menunjukkan, kurang andilnya Bolsonaro dalam vaksin Covid-19 membuatnya mendapat pandangan buruk.

    Menurut salah satu jajak pendapat, seperti dilansir dari Independent, Selasa (26/1), pemerintahan Bolsonaro dinilai buruk oleh 40 persen responden, dibandingkan dengan 32 persen dalam survei awal Desember 2020. Hanya di bawah sepertiga responden menilai pemerintah Bolsonaro baik atau sangat baik, dibandingkan 37 persen pada jajak pendapat sebelumnya.

    Hasil jajak pendapat itu merupakan pukulan bagi Bolsonaro. Surat kabar Folha de S.Paulo mengatakan mereka mewakili suara sejak awal pemerintahannya pada 2019.

    Warga Brasil semakin marah dengan lambatnya peluncuran vaksin di Brasil, yang dimulai akhir pekan lalu. Protes yang menggemparkan meletus di beberapa kota awal bulan ini, dan kelompok sayap kiri dan kanan mengadakan pawai pro pemakzulan terhadap presiden di seluruh negeri akhir pekan ini.

    Lebih buruk lagi, varian baru virus Korona telah muncul di utara negara yang menurut para peneliti memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Beberapa negara telah melarang masuknya wisatawan Brasil.

    Bolsonaro di bawah tekanan untuk penanganan wabah tersebut. Dia telah berusaha untuk meminimalkan gravitasi virus dan bahkan mengatakan dia tidak akan mengambil vaksin Covid-19, dan memicu sentimen anti-vaksin yang berkembang.

    Jajak pendapat Datafolha lainnya menemukan bahwa 53 persen responden menentang Kongres membuka proses pemakzulan terhadap presiden atas penanganan pandemi, dibandingkan dengan 50 persen dalam survei sebelumnya. Mereka yang mendukung impeachment turun menjadi 43 persen, dari 46 persen sebelumnya.

    Kedua jajak pendapat dilakukan pada 20 dan 21 Januari, mewawancarai 2.030 warga Brasil, dengan margin kesalahan 2 poin persentase. (jpg)