Harga Daging Sapi dan Ayam di Batam Beranjak Naik

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Pedagang daging di Pasar Fanindo. (foto : jho)

    BATAM, POSMETRO.CO : Daging sapi lokal mulai mengalami kenaikan harga. Imbasnya, para pedagang beralih ke daging sapi impor. Hal ini di anggap lebih ekonomis dari pada harus menjual daging sapi lokal karena harganya sudah tembus Rp 150 per kilogram

    “Harga daging lokal naik Rp 30 ribu perkilo jado Rp 150 ribu, sebelumnya masih Rp 120 ribu,” ungkap Halim, seorang pedagang daging sapi dan ayam di pasar tradisional Fanindo, Batuaji

    Menurut Halim, naiknya harga daging sapi lokal di sebabkan karena sulitnya mencari stok. Karena hanya sedikit penyuplai yang menyediakan daging sapi lokal

    “Kebanyakan para pedagang pasar tradisional Fanindo, memilih menjual daging sapi impor ketimbang daging sapi lokal,” terangnya

    Halim melanjutkan, kenaikan harga daging sapi lokal menyebabkan harga sapi impor semakin laris di pasaran.

    “Kita akui bahwa daging sapi lokal sangat segar, tapi daging sapi impor menjadi pilihan pembeli karena harganya masih normal, yakni Rp 80 hingga Rp 85 ribu perkilo,” ungkapnya

    Tak hanya harga daging sapi saja yang naik, harga ayam di pasaran juga mengalami kenaikan sejak sepekan lalu. Sebelumnya harga ayam masih di kisaran Rp30-32 ribu per kilogram, kini telah mencapai Rp 40 ribu per kilogram

    “Banyak juga pembeli yang mengeluh, tapi apa boleh buat, dari penyuplai juga sudah naik harga,” terangnya

    Menurut Halim, kenaikan harga ayam itu disebabkan karena harga pakan (makanan ayam) mengalami kenaikan. Disamping itu stok ayam juga mulai sedikit setelah tahun baru kemarin

    Nurul, pedagang warung nasi di Sagulung mengatakan kenaikan harga daging sudah hal biasa, apalagi di awal tahun. Hal itu karena stok daging sudah muali menipis.

    “Di awal tahun biasa itu, kan tidak terus juga naik, pasti turun harga lagi,” ucapnya saat di temui, Kamis(21/1) siang

    Meski demikian, Nurul mengaku tidak menaikan harga makanan yang ia jual. Pasalnya jika harga jualan di sesuaikan dengan harga kenaikan daging, maka pelanggan akan mengeluh dan memilih makan di tempat lain

    “Biarpun harga naik, yang saya jual masih normal, tapi masih adalah untung sedikit,” tutupnya. (jho)