Kurangi Aksi Turun ke Jalan, Rumah LEM Batam jadi Pusat Pergerakan Buruh di Batam

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meresmikan Rumah LEM, Senin (7/12). Foto: cnk

    BATAM, POSMETRO.CO: “Dengan sejuta aksi membela para buruh” penggalan lirik mars dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, Mesin (LEM) SPSI Kota Batam menjadi pembuka acara peresmian rumah pekerja di Kota Batam, Senin (7/12).

    Rumah LEM ini berada di Komplek Ruko Mega Legenda 2, Batam Centre. “Kita ingin organisasi buruh menjadi lebih berwibawa dan mandiri,” ujar Ketua DPC FS P LEM SPSI Kota Batam, Surya Sastra.

    Diakui Surya, turun ke jalan adalah jalan terakhir dari sebuah pergerakan. Namun dengan adanya Rumah LEM ini, ke depan pihaknya berencana akan mengurangi turun ke jalan.

    Katanya keberadaan Rumah LEM sebagai wujud pergerakan yang mengedepankan peningkatan kualitas, bukan kuantitas. Yaitu kualitas pergerakan, kualitas kesejahteraan dan kualitas komunikasi dengan pemerintah dan pengusaha.

    “Saya tidak mengatakan turun ke jalan itu sia-sia, tapi jangan jadikan turun ke jalan jadi senjata utama. Tapi jadikan sebuah opsi terakhir yang dipilih,” tegasnya.

    Rumah LEM tersebut akan dijadikan pusat pergerakan organisasi yang lebih positif dan profesional dalam menyampaikan aspirasi, demi mendukung kemajuan industri dan kesejahteraan buruh di Batam.

    Tak hanya itu, pemilihan nama rumah dimaksudkan memberi kesan yang lebih dekat, lebih santai dan lebih enjoy kepada buruh. Tidak memberi kesan yang formil, sebagaimana penamaan kantor selama ini.

    “Kantor menurut kami rasanya terlalu wah. Dengan kami namakan rumah, tentu ke depan bisa kami nikmati layaknya rumah sendiri agar teman-teman buruh nyaman,” singgungnya. Dan saat ini jumlah anggota FS P LEM SPSI Kota Batam sekitar 21 ribuan orang, tapi total di Kepri 24 ribuan.

    Sementara, Ketua DPD FSP LEM SPSI Provinsi Kepri, Syaiful Badri mengatakan, bahwa hadirnya Rumah LEM Kota mampu memberikan solusi dan juga sebagai wujud bahwa Serikat Pekerja harus berubah, tidak semata-mata turun ke jalan dalam upaya mensejahterakan buruh.

    “Kami ingin serikat pekerja memiliki wibawa dan program yang jelas, karenanya kita mulai dari rumah LEM ini,” harapnya.

    Di tempat yang sama, Walikota Batam, Muhammad Rudi memberikan apresiasi kepada buruh, khususnya buruh yang terhimpun di DPC FSP LEM Kota Batam dan DPD FSP LEM Provinsi Kepri, atas hadirnya Rumah LEM yang diharapkan menjadi pusat pergerakan buruh.

    “Mudah-mudahan kemitraan dengan pemerintah bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

    Rudi meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti yang juga hadir saat peresmian itu, untuk terus menjalin hubungan komunikasi, dengan menggelar pertemuan rutin selama tiga bulan sekali.

    “Mungkin akan kita lakukan dengan mengumpulkan seluruh serikat, dan tentunya Rumah LEM diharapkan menjadi tempat untuk menampung aspirasi buruh sebelum disampaikan ke pemerintah,” harap Rudi.(cnk)