Batam masih Menunggu Petunjuk Vaksinasi dari Pusat

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...

    AKP Siwanto Eka Putra: Dari Rumah Tahfidz Ini akan Lahir Calon Imam Imam Besar

    BATAM, POSMETRO: Wujud mengabdikan diri kepada masyarakat, AKP Siwanto...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Batam, HM Rudi. Foto: ist

    BATAM, POSMETR.CO: Pemerintah pusat menyatakan awal 2021 vaksinasi untuk Vaksin Covid-19 akan mulai dilakukan. Persiapan berbagai
    aspek dalam pelaksanaan dalam penyediaan logistik hingga sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam program vaksinasi.

    Wali Kota Batam, HM Rudi mengatakan, persediaan vaksinasi masih menunggu petunjuk dari pusat. Pendistribusian vaksin Covid-19 dilakukan dua tahap, fase pertama Desember atau Januari, kedua Februari atau Maret.

    “Soal vaksin kita menunggu dari pusat, kita belum tahu kebagian berapa. Kalau tak salah saya, ada dua fase. Fase pertama Desember atau Januari fase kedua Februari atau awal Maret. Untuk siapa-siapa kita tunggu pentunjuk dari pusat,” kata Rudi, Senin (7/12).

    Rudi menyebutkan, vaksin Covid-19 ini disiapkan sesuai dengan jumlah penduduk Batam. Begitu juga siapa-siapa saja yang akan didahulukan seperti pejabat medis, keamanan dan lainnya. Ia menegaskan belum tahu secara pasti kapan vaksinasi turun di Kepri khususnya Batam.

    “Jadi pusat sudah punya data penduduk Batam. Berapa jadi pejabat medis, pihak keamanan. Mereka (Pusat) sudah tahu. Kita tunggu saja petunjuk dari pusat. Kapan vaksin turun kita tunggu saja,” bebernya.

    Ia menerangkan, seluruh anak bangsa harus divaksin. Namun, siapa saja targetnya pusat yang sudah mengatur daerah hanya menerima. Sambil menunggu vaksin secara bertahap disuntikkan, tentunya masyarakat harus tetap menjaga kesehatan dan disiplin 3M.

    “Seluruh anak bangsa harus divaksin. Targetnya siapa saja, pusat yang ngatur. Kita terima saja. Kita tidak minta tapi itu dikirim semuanya terutama kalian (Wartawan). Jadi menunggu vaksin, protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” beber Rudi.

    Sementara, Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Batam, Didi Kusmarjadi menambahkan hingga kini masih menunggu pendistribusian vaksin dari pusat ke daerah termasuk Batam. Berdasarkan data terbaru perkembangan kasus Covid-19 belum berhasil diatasi. Untuk tim pelaksanaan sudah ada, beberapa kali juga sudah menggelar rapat bersama untuk persiapan vaksinasi di Batam.

    “Sambil menunggu jatah vaksin dari pusat, kita mencoba menghitung kebutuhan,” ucap Didi.

    Didi menjelaskan, vaksin diprioritaskan bagi mereka yang rentan terpapar. Untuk kebutuhan tenaga medis sekitar lima ribu vaksin, tenaga Damkar, Polisi dan lainnya, dan usia 18-50 tahun. Lanjutnya, kalau kebutuhan Batam ingin sesuai dengan jumlah penduduk.

    “Namun itu tergantung pusat, vaksin ini kan ada yang gratis dan mandiri. Jadi kami juga masih menunggu kejelasan terkait vaksin ini,” ujar Didi.

    Mengenai jenis vaksin yang akan diterima nanti, Didi menyebutkan sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/9896/2020. Ada enam jenis vaksin yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.

    Keenam vaksi tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, China National Phaacetical Grup Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac BioNtech.

    “Yang baru tiba Sinovac. Uji klinis dari Agustus lalu. Kitab tunggu saja. Kalau tim pelaksana sudah siap,” imbuhnya.

    Penambahan kasus positif juga terus terjadi setiap harinya. Kasus positif sudah mencapai 4.392, dalam perawatan 820 orang.

    ”Nambah 44 pasien baru, sedangkan yang sembuh hanya 27 orang. Beberapa hari belakangan jumlah yang positif lebih banyak dari yang sembuh,” pungkasnya.(hbb)