Sudah Sepekan Harga Cabai, Telur dan Sayur di Batam Naik

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Cabai yang kini harganya melonjak. Foto: cnk

    BATAM, POSMETRO.CO: Valdi mengeluh karena beberapa hari belakangan ini masakan di rumahnya tidak lagi pedas. Terutama lauk yang dimasak sang bunda.

    “Nggak pedas karena harga cabai mahal. Naiknya sudah tiga hari lalu,” setahu Warga Batam Centre ini ditemui POSMETRO.CO, Rabu (2/12).

    Dikatakan Valdi, biasanya, kalau memasak gulai atau goreng, minimal memakai setengah kilogram cabai. Karena harga cabai sudah “pedas”, dirinya dan keluarga di rumah mulai mengurangi konsumsi cabai.

    “Kami ramai di rumah. Suka pedas semua,” ujar pemuda 30 tahunan ini.

    Lantas apa yang menyebabkan harga cabai di Kota Batam melonjak naik, jelang akhir tahun ini?

    Pantauan POSMETRO.CO di lapangan, harga komoditas cabai dan sayuran di pasar tradisional di Kota Batam sudah naik sejak seminggu yang lalu.

    “Harga cabai naik karena harga komoditas cabai merah dari daerah penghasil sudah tinggi, karena mengalami gagal panen di musim hujan,” ujar Putra pedagang di Pasar Botania 1, Batam Centre.

    Daerah penghasil ini di antaranya Jogja, Padang, Mataram.

    “Harga jual cabai dari Jogja dan Mataram relatif lebih mahal lagi karena tambahan biaya pengiriman cargo dan ekspedisi,” jelasnya lagi.

    Dimana, kenaikan harga terjadi disemua jenis cabai. Harga cabai merah biasanya Rp 48 ribu per kilogramnya, kini naik Rp 60 ribu lebih per kilogramnya. Cabai rawit setan yang biasa Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu per kilogramnya naik menjadi Rp 68 ribu per kilogramnya. Kemudian untuk cabai rawit biasa naik Rp 40 ribu per kilogramnya dari harga normal Rp 35 ribu per kilogramnya.

    Walau harga cabai merah cukup tinggi, namun daya beli masyarakat Batam masih normal karena kebutuhan. Selain komoditas cabai, harga komoditas sayur juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi dalam seminggu terakhir.

    Sayur bayam dan sayur kangkung naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogramnya.

    Sayur sawi naik menjadi Rp 22 ribu perkilogram dari harga Rp 12 ribu per kilogram. Selain itu harga komoditas bawang juga ikut mengalami kenaikan harga dalam seminggu terakhir.

    Tidak hanya itu. Selain harga sayur dan cabai, harga telur ayam juga ikut naik. Harga telur ayam merah sebelumnya Rp 40 ribuan per papan, naik menjadi Rp 45 ribu hingga Rp 48 ribu per papan.

    Riyanto, pedagang lainnya menyebut, kenaikan harga ini terjadi karena harga telur yang di suplay dari medan ini sudah mahal.

    “Sehingga harga jual di pedagang Batam juga naik,” timpalnya.

    Para memperkirakan harga telur masih akan naik karena memasuki akhir tahun yaitu natal dan tahun baru yang biasanya konsumsi masyarakat meningkat.

    “Kami pedagang berharap harga semua komoditas pangan bisa kembali normal, dan pemerintah terus mengawasi harga sembako agar tidak memberatkan masyarakat dan pedagang di masa pandemi ini,” harapnya.(cnk)