Tanpa Perundingan, Tiba-tiba Perusahaan di Tanjunguncang Lakukan PHK Massal

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Ketua SPSI PT. KSW Batam by Honeywell, Jos Sudarso (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan. Foto: jho 

    BATAM, POSMETRO.CO: Ratusan Karyawan PT KSW (King Safety Wear) Batam by Honeywell, Kawasan Latrade, Tanjunguncang, Batuaji, kaget. Pasalnya sekitar 400-an karyawan permanen dan kontrak di-Putus Hubungan Kerja (PHK), Selasa (24/11) pagi.

    “Semua karyawan disuruh datang ke perusahaan, baik yang cuti dan shift malam. Tiba di depan perusahan, kami kaget, kok ada polisi,” ucap Jos Sudarso Simamora, Ketua TSK (Tekstil Sandang Kulit) SPSI PT KSW Batam by Honeywell.

    Ternyata seluruh karyawan yang terdiri dari operator, HRD, sekurity dan di bagian lainnya disuruh menandatangani surat perjanjian bersama. Rata-rata karyawan bersedia menandatangi surat tersebut.

    “Sebelum menandatangani surat itu, kami sudah diberikan penjelasan oleh presiden PT KSW Batam by Honeywell, bahwa hari ini perusahaan tersebut tidak beroperasi lagi,” ujar Jos Sudarso kepada wartawan.

    Rata-rata karyawan PT KSW Batam by Honeywell menerima keputusan tersebut. Sebab seluruh hak karyawan akan diberi pesangon.

    “Alasannya tutup karena efesiensi. Meski demikian, besok (Rabu, 25/11) masih ada sebagian karyawan yang masuk untuk menyelesaikan barang yang sisa,” tuturnya.

    Akan tetapi, Jos Sudarso menyayangkan pihak perusahaan karena tak terlebih dahulu merundingkan atau melakukan sosialisasi dengan serikat pekerja PT KSW Batam by Honeywell.

    “Kita punya serikat, harusnya dirundingkan dulu dan dicari upaya-upaya lainnya. Kami merasa serikat pekerja itu tidak dihargai,” keluhnya.

    Seperti diketahui, perusahaan yang memproduksi sepatu safety ini bernama PT KSW dan beroperasi tahun 2005. Tapi di tahun 2012, perusahaan tersebut diakuisisi, namanya pun menjadian PT Honeywell.

    “Di luar, perusahaan namanya PT Honeywell, tapi di dalamnya masih PT KSW. Jadi perusahaan tersebut sering dipanggil PT KSW Batam by Honeywell,” kata Harton Silaban, karyawan lainnya.

    Harton Silaban melanjutkan, dari 400-an karyawan yang menandatangani surat tersebut, 35 di antaranya masih berstatus kontrak.

    “Tapi tak ada masalah, rata-rata semua karyawan terima keputusan perusahaan. Sebab seluruh hak karyawan akan diberikan,” tuturnya.

    Menurut Harton Silaban, ia sempat terkejut dengan pemutusan hubungan kerja itu. Sebab dilakukan secara tiba-tiba, bahkan tak ada isu apapun terkait penutupan perusahaan.

    “Terkejut juga bang, padahal bulan lalu PT KSW Batam by Honeywell masih buka lowongan, tapi sekarang tiba-tiba tutup,” pungkasnya.(jho)