
BATAM, POSMETRO.CO: Bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Pemerintah Kota Batam menggelar pertunjukan virtual kesenian tradisional, di Hotel Swiss-Bell Harbour Bay, Kamis (19/11) malam.
Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengapresiasi kegiatan pertunjukan virtual kesenian tradisional. Dalam kesempatan itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan harus terus dilakukan terlebih lagi saat berada di luar rumah. Dengan masyarakat yang patuh pihaknya yakin bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Batam.
“Selain fokus terhadap penanganan Covid-19, pemerintah saat ini juga tengah fokus terhadap pemilihan ekonomi. Karena keduanya harus berjalan berdampingan,” katanya.
Lanjut Syamsul, terus melakukan sosialisasi mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka menjaga seni tradisional Melayu sebagai aset negeri dimasa pandemi global. Sekaligus sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Tak hanya disampaikan melalui tarian-tarian Melayu, kampanye protokol kesehatan juga disampaikan dengan berpantun. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa semakin sadar dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin menambahkan, penanganan Covid-19 terus dilakukan. Sejak awal Pemko Batam terus berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Alhamdulillah, koordinasi dengan Pemprov Kepri, pemerintah pusat dan Forkompinda selama ini berjalan dengan baik dalam hal penanganan Covid-19,” kata Jefridin.
Batam kata dia berbeda dengan kota lainnya di Indonesia, pasalnya Batam merupakan pintu gerbang kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sejak Maret sudah ada puluhan ribu PMI yang pulang melalui Batam.
Karena itu Pemko Batam tidak hanya menangani masyarakat Batam itu sendiri, tapi juga PMI yang kembali ke Indonesia. Karena itu dalam hal penanganan Covid-19 pastinya berbeda dengan daerah lainnya.
“Bagi PMI yang punya uang kita tempatkan di hotel dengan biaya sendiri. Bagi yang tidak punya uang kita tempatkan di rusun dan semuanya kita tanggung,” pungkasnya.(hbb)