Pengalaman Nakes Menangani Covid-19; Ingat Pasien hingga Terbawa Mimpi (Bagian-1)

    spot_img

    Baca juga

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

    >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...
    spot_img

    Share

    Garda terdepan sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Batam saat melakukan kegiatan beberapa waktu lalu. Foto: abg

    BATAM, POSMETRO.CO: Perempuan berkacamata yang mengenakan baju terusan itu tersenyum menyambut kedatangan POSMETRO.CO di depan pintu rumah bercat hijau. Ia juga sama-sama menggunakan masker. Tidak ada jabat tangan maupun cipika-cipiki yang biasa dilakukan saat kondisi normal.

    Kedua tangan dirapatkan sebagai tanda salam. Sebelum memasuki rumah, hand sanitizer juga harus digunakan. Penerapan protokol kesehatan ini diberlakukan oleh pemilik rumah terhadap anggota keluarga maupun tamu yang datang. Lalu POSMETRO.CO dipersilahkan masuk.

    “Ayo duduk, kita agak berjauhan sedikit. Jaga jarak,” kata Tika saat dikunjungi di rumahnya di bilangan Tiban Koperasi, Kelurahan Tiban Baru, Sekupang, Batam, pekan lalu.

    Tika merupakan salah satu tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji, Batam. Rumah sakit plat merah itu merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejak Maret lalu.

    Sejak penyebaran virus Corona masuk ke Batam, di awal bulan ketiga tahun 2020, saat itu, hanya dua rumah sakit yang menjadi tempat perawatan pasien Covid-19 yakni; RSUD Embung Fatimah dan RS Badan Pengusahaan (BP) Batam.

    Sebagai garda terdepan, semua Nakes sudah diultimatum harus siap bertugas saat dipanggil dalam menangani pasien Covid-19. Tak kecuali, Tika.

    Pasien yang pertama ditangani, adalah kasus 01. Angka pembuka penularan Covid-19 di Kota Batam. Pasien tersebut, dirawat di rumah sakit milik pemerintah hingga beberapa hari.

    “Pengalaman tak terlupakan itu, saat kasus pertama muncul. Di mana pasien tersebut dirawat beberapa hari di RSUD EF. Saat dikonfirmasi positif, dia (kasus 01) drop,” bebernya sembari mengingat kembali kejadian itu.

    Sembari menarik nafas, Tika melanjutkan ceritanya. Ia mengatakan, pasien terinfeksi Corona tersebut memiliki gejala. Karena, mempunyai komorbid atau penyakit penyerta. Dan dapat menyebabkan kematian. Perlu diketahui, penyakit penyerta pada Covid-19 adalah penyakit lain yang sudah dimiliki oleh seorang pasien sebelum terinfeksi virus Corona.

    “Sebagai perawat kita support dia. Pokoknya segala macem kita berikan semangat. Tapi, pasien ini (kasus 01) ini punya penyakit penyerta,” ungkapnya.

    Bahkan, Tika berharap pasien pertama itu sembuh dari Covid-19. Namun, Tuhan berkehendak lain di bulan yang sama pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia, dan dilakukan pemulasaran jenazah secara protokol kesehatan Covid-19. Perasaan sedih juga dirasakan Tika dan rekan sesama Nakes.

    “Pasti sedih, aduh sampai nangis. Apalagi jumpa keluarganya, suaminya. Saking sedihnya, sampai terbawa mimpi sakitnya,” ucap Tika.

    Saat menceritakan pengalamannya itu, tak terawsa butiran bening tampak terlihat di sudut kedua mata Tika. Hening sejenak. Tika kembali melanjutkan ceritanya. Penambahan kasus Covid-19 terus terjadi hari demi hari. Mau tidak mau iapun harus menginap di rumah sakit saat itu selama dua minggu. Karena waktu itu hanya dua rumah sakit yang masih melayani pasien Covid-19.

    “Kalau awal-awal yang pasien bergejala dan tidak bergejala kita tampung. Rumah sakit sampai bangun gedung perawatan lainnya. Tapi, sekarang agak berkurang karena yang OTG dirawat di RSKI Covid-19 Galang dan sekarang ada juga Bapelkes,” ujarnya.(hbb/bersambung)