POSMETRO.CO Metro Kepri

Cabup Lingga Nomor Urut 1, M Ishak Mantapkan Program RTLH Dalam Pengentasan Kemiskinan

Calon-Bupati-Lingga.-M-Ishak-MM. (foto-dok/posmetro)

LINGGA, POSMETRO.CO:  Program Rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH) cukup populer dimana menjadi program yang mampu menurunkan angka kemiskinan di suatu daerah, Program ini awalnya di anggarkan melalui dana sharing antara Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan kabupaten/kota se-Kepri.

Program ini dinilai sangat membantu masyarakat Kabupaten Lingga. Berkaca dari program ini, Calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga Nomor Urut 1, Bersama Ishak -Salmizi  (BISA) pun menjadikan program RTLH menjadi program unggulan dari 15 program .

Ishak mengaku program tersebut penting dan menjadi salah satu jalan bagi mereka dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Lingga.

“Pertimbangannya, program dan kegiatan ini memang sangat menyentuh langsung masyarakat dan termasuk salah satu upaya mempercepat pengentasan kemiskinan. Jumlah rumah masyarakat di Kabupaten Lingga masih banyak harus segera di bantu untuk di rehab,” ungkap H. Muhammad Ishak, Selasa (17/11) di Matang dan Senanggai Kecamatan Lingga Utara Minggu kemarin.

Pria yang merupakan mantan Kepala Bappeda Kabupaten Lingga ini lagi, menyatakan sesuai data yang ada, angka kemiskinan di Kabupaten Lingga masih tinggi dan menjadi peringkat pertama di Provinsi Kepri, untuk itu ia menilai harus ada berbagai langkah dan upaya guna menekan kemiskinan di daerah yang berjuluk pusat Bunda Tanah Melayu ini.

Di dalam Program RTLH disebut, Ishak. Terdiri dari beberapa kegiatan seperti rehab rumah, bantuan saprodi dan lain sebagainya.

“Dalam pengentasan kemiskinan, kami sudah menyusun program untuk masyarakat, dengan menyusun langkah membuka akses, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pendampingan serta bantuan pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar pria yang juga merupakan penggiat Adat dan Budaya

Ishak mengaku, dari berbagai kunjungan mereka ketika kampanye dan pertemuan silaturahmi ke lapangan seperti Desa Linau dan beberapa lokasi desa lainnya memang secara fisik ternyata masih banyak keluarga yang rumahnya perlu di rehab dan di perbaiki sementara kemampuan mereka terbatas.

“Apa lagi di saat Covid-19 masih terus belum berhenti di berbagai daerah lainnya, yang biasa sebagai tempat memasarkan hasil-hasil produksi, sehingga banyak usaha masyarakat yang merana. Untuk itu pemerintah daerah harus hadir untuk membantu masyarakat,” tukasnya. (mrs).