
BATAM, POSMETRO.CO: Pemerintah kesulitan untuk mengolah limbah rumah tangga atau domestik ditambah dengan pertumbuhan penduduk di Kota Batam yang terus meningkat. Bahkan, selama ini waduk Duriangkang terus teraliri limbah domestik dari kawasan permukiman di area Batam Center.
Jika pencemaran air limbah terus terjadi secara terus menerus, maka waduk Duriangkang bisa mengalami sedimentasi dengan tingkat tinggi, dan mampu mempengaruhi kualitas air waduk.
Perairan yang telah tercemar air limbah dalam jangka waktu lama, akan mengalami penurunan daya dukung lingkungan, selain itu lingkungan jadi tidak sehat dan berbau.
“Dalam penanggulangan pencemaran air limbah ini, Badan Pengusahaan Batam terus melakukan berbagai upaya, salah satunya pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPAL),” ujar Manajer Pengelolaan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana, beberapa waktu lalu.
Dengan dibangunnya IPAL, pemerintah akan lebih mudah mengolah limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari masyarakat Kota Batam. Limbah domestik akan diolah di WWTP, yang berada di Bengkong Sadai dan hasil olahannya dapat kembali digunakan untuk air baku.
Dengan IPAL, bisa dipisahkan limbah baik biologis maupun kimiawi dari air. Dan air limbah domestik dapat kembali digunakan untuk aktivitas lainnya.(adv)