INSTALASI Pengolahan Air Limbah (IPAL), adalah struktur yang dirancang untuk memisahkan limbah baik biologis maupun kimiawi dari air. Sehingga air dapat diolah dan digunakan lagi untuk aktivitas lainnya.
“Tujuan utama IPAL dibangun untuk menjaga waduk atau dam yang ada, dari limbah domestik,” kata Manajer Pengelolaan Lingkungan BU Fasling Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana.
Lanjutnya, kualitas air baku dapat terjaga dengan baik, serta akan meningkatkan estetika lingkungan. Tidak hanya itu, dengan adanya IPAL, air hasil olahan dapat dikembalikan ke waduk.
“Karena air limbah yang sudah diolah akan memiliki baku mutu lingkungan yang baik dan bisa digunakan kembali, khususnya untuk mendukung industri,” tambahnya.
Berikut Manfaat yang dapat dirasakan masyarakat Batam dari pembangunan IPAL.
1. Meningkatkan kesehatan masyarakat karena drainase bersih.
2. Tidak ada septik tank lagi.
3. Menghilangkan hewan-hewan di got atau parit yang selama ini masuk melalui pipa. Seperti tikus dan kecoa.
4. Meningkatkan estetika lingkungan. Sehingga akan nengundang investasi dan pariwisata, lingkungan bersih, drainase bersih, perairan atau pantai juga bersih.
5. Menghasilkan pupuk yang siap pakai untuk menghijaukan Kota Batam baik di hutan kota, taman kota dan taman-taman di perumahan
6. Air hasil olahan bisa dikembalikan ke waduk karena memiliki baku mutu lingkungan yang baik atau bisa dipakai oleh industri.
7. Membantu pemerintah dalam menghadapi krisis air karena olahan IPAL cukup besar yaitu mencapai 230 liter/detik
8. Dapat menurunkan biaya operasional pengolahan air bersih, sehingga tidak membebani masyarakat dalam tarif air bersih.
9. Menjaga kualitas air baku dari pencemaran limbah domestik.
10. IPAL juga dapat mencegah menjamurnya eceng gondok di waduk.
Dengan ruang lingkup pembangunan, IPAL di Batam memiliki kapasitas menampung air 20 ribu meter kubik per hari atau setara dengan 230 liter per detik yang akan menghasilkan kompos 18 meter kubik per hari. (cnk/adv)