
BATAM, POSMETRO.CO: Akhir-akhir ini marak pembukaan lahan di sejumlah tempat. Ada juga pembukaan lahan baru dengan cara memotong bukit yang ditimbunkan di tempat lain (Cut and fill). Salah satunya di kawasan Tembesi, Sagulung. Diduga lahan tersebut merupakan hutan lindung.
“Setahu saya, hutan yang dikorek oleh pengelola itu masuk hutan lindung,” ucap seorang warga yang tak mau disebut namanya kepada POSMETRO.CO, Selasa (10/11).
Warga tadi menyebut, aktifitas yang berada di sekitaran Perumahan Tembesi Raya, Batuaji itu sudah berlangsung lama. Bahkan pengorekan lahan pernah distop, karena masuk dalam kawasan hutan lindung. Entah kenapa aktifitas itu kembali dilakukan.
“Pernah distop. Tapi saya nggak tahu mengapa aktifitas tersebut kembali beroperasi,” kata sumber tersebut.
Warga pun merasa ada penyimpangan dalam aktifitas tersebut. Karena warga yang tinggal di sekitar bukit itu juga tidak boleh menebang pohon, karena lokasinya masuk hutan lindung.
“Imbas dari pengorekan hutan lindung ini pun sudah mulai tampak. Sebab jika hujan turun, Perumahan Tembesi Raya kadang banjir,” tutup warga tadi.
Pantauan POSMETRO.CO di lapangan, Selasa (10/11) pagi, aktifitas tersebut masih berjalan. Alat berat sepertiĀ buldozer masih mengorek kawasan hutan lindung, begitu juga dengan truk yang lalu lalang mengangkut tanah. Kabarnya, lahan tersebut akan dibangun perumahan.
“Mau buat perumahan di sini bang,” kata Sardo, seorang warga yang dijumpai di lokasi.
Dari pengorekan hutan itu, pasir dari kawasan hutan lindung mulaiĀ terbawa air hujan. Banyaknya endapan pasir, dapat dimanfaaatkan warga sekitar sebagai sumber pendapatan.
“Mereka tidak mengorek lahan untuk mendapatkan pasir. Tapi dampak pengorekan ini menyebabkan pasir dari hutan lindung berkeluaran, jumlahnya terbilang banyak,” tutup Sardo.(jho)