Terapkan Protokol Kesehatan, Siswa Tak Terpapar Covid-19

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    SMAN3 Batam menerapkan protokol kesehatan. Foto: chi

    BATAM, POSMETRO.CO: Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sudah memberlakukan belajar tatap muka untuk pelajar tingkat SLTA sederajat. Kebijakan sejak Agustus lalu ini, sifatnya tidak memaksa. Namun, di sejumlah sekolah SMK di Batam sudah menerapkan belajar tatap muka dengan masuk kelas bergiliran.

    “Saya sekolah tatap muka dua kali seminggu,” kata Ryan, seorang pelajar SMK di Batam. Sejauh ini, kata dia, proses belajar tatap muka berjalan lancar. Durasi berada di sekolah juga tak lama.

    Guna mengawasi hak kesehatan anak, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri memantau penerapan protokol kesehatan dan evaluasi pelaksanaan belajar dalam jaringan (Daring) ke sejumlah SLTA di Kepri. Di Batam, sedikitnya sudah ada 4 sekolah setingkat SLTA didatangi Tim KPPAD Kepri. Total sekolah yang akan dikunjungi di Kepri ada sekitar 35 SLTA.

    “Siswa yang belajar Daring dan praktek, semuanya sehat. Tak ada yang terpapar Covid-19,” kata Erry Syahrial, Ketua KPPAD Kepri pada POSMETRO.CO.

    Erry menyebut, memang pernah ada orangtua siswa yang terpapar Covid-19. Namun saat siswa yang bersangkutan dilakukan tes swab, hasilnya negatif. “Siswa tersebut juga tidak melakukan belajar tatap muka,” kata Erry.

    Erry menilai, sekolah yang didatangi sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Seperti memakai masker. Siswa juga melengkapi dengan memakai face shield. Siswa maupun guru wajib menjaga jarak. Di setiap sekolah juga sudah disediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir lengkap dengan sabun cuci tangan.

    Dalam monitoring ini, Tim KPPAD juga memasang spanduk imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan, serta membagikan masker.

    Selama proses belajar daring, kata Erry, sekolah juga tak menemui kendala berarti. “Hanya ada beberapa siswa yang mengaku bosan,” kata dia. Pihak sekolah memahami hal itu. Tapi, sekolah yak menyerah. Dalam proses belajar daring, para guru dituntut berinovasi dan kreatif dalam memberikan materi.

    “Guru tak hanya memberikan tugas-tugas kepada siswa,” kata Erry. Penyampaian materi yang membosankan dan banyaknya tugas yang akan dikerjakan siswa, sebut Erry, hanya akan membuat siswa stres. “Saat belajar Daring, guru juga menyalurkan bakat dan minat anak. Misalnya dengan membaca puisi,” ujarnya.

    Selain itu, bagi siswa SLTA, khususnya SMA yang kebanyakan masih belajar Daring, boleh sesekali belajar tatap muka dengan guru. “Tentunya dengan tetap memenuhi protokol kesehatan,” katanya. Pengalaman seperti ini, kata Erry, bisa dicontoh oleh sejumlah sekolah agar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak membosankan. Dan, siswa tetap sehat.(chi)