BATAM, POSMETRO.CO: Pemerintah Kota Batam mengambil langkah tegas. Terutama kepada jajaran Aparatur Sipil Negera (ASN). Setiap ASN atau pegawai yang baru bepergian keluar kota, wajib melakukan swab sebelum kembali bekerja.
Hal ini guna memutus penyebaran Covid-19. Sanksi disiplin akan diberlakukan apabila pegawai yang keluar kota saat libur panjang akhir pekan lalu tanpa ada izin atasan. Kejelasan ini sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemko Batam.
Ketegasan ini diambil menyusul kembali bertambahnya jumlah pasien Covid-19 di Batam. Kasus tersebut terjadi di lingkup kerja kantor Camat Batuaji.
Namun, secara umum, Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum, mengatakan sejumlah langkah diambil itu bertujuan untuk mempercepat penyelesaian kasus Covid-19.
“Tetap patuhi protokol kesehatan,” kata dia. Sebab, sampai saat ini belum ada vaksin untuk melawan virus corona ini.
Kebijakan internal yang dilakukan Pemko Batam adalah kembali melakukan Work Form Home (WFH) untuk semua pegawai Pemko Batam.
Bekerja dari rumah ini terhitung, Senin (2/11) hingga Senin (16/11) mendatang. Namun sebagian pegawai tetap harus masuk kantor. Jumlah maksimal yang ngantor dibatasi maksimal 25 persen.
Berbagai agenda maupun rapat dengan melibatkan orang banyak diarahkan untuk dilakukan melalui daring.
“Kegiatan berjemur dan berolahraga dilakukan di lingkungan masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata dia.
Seorang PNS yang ditemui POSMETRO.CO menjelaskan, WFH diterapkan dengan teknis bergantian datang ke kantor. “Dalam seminggu, saya kebagian dua hari masuk kerja,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Jefridin menyebut, saat ini, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Batam makin tinggi. Total kasus sembuh mencapai 2.268. Tapi, masih ada ditemukan kasus baru. Total, angka Covid-19 di Batam saat ini 2.933.
“Patuhi protokol kesehatan. Olahraga teratur. Makan asupan bergizi, konsumsi vitamin dan istirahat yang teratur,” kata Jefridin memberikan tips melawan Corona.
Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin menegaskan, kendati angka Covid-19 terus bertambah, tapi tak ada penutupan aktivitas di Batam. Ia ingin ekonomi di Kepri tetap berputar. Masyarakat dituntut untuk terus produktif. Ia memakai istilah, ‘gas dan rem’.
Artinya, kata dia, masyarakat tidak dilarang beraktivitas dalam hal perputaran ekonomi. “Tapi masyatakat harus tetap patuh pada protokol kesehatan. Karena kesehatan itu sangat penting,” kata dia. Ia mengimbau masyatakat untuk tidak abai. Tetap pakai masker, hindari kerumunan dan jaga jarak, serta rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.(chi)