Marlin Resmikan Posko “Bidadari HMA”, Relawan Emak-Emak Garda Terdepan AMAN

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Peresmian Posko Relawan Bidadari HMA.

    CALON Wakil Gubernur Kepulauan Riau nomor urut 3, Marlin Agustina meresmikan posko Relawan Bidadari HMA, Senin (2/11/2020).

    Posko pendukung HMA (Hajah Marlin Agustina) ini, berlokasi di kawasan Kelurahan Tanjungbuntung, Kecamatan Bengkong.

    Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Marlin. Selain itu pasangan berslogan AMAN (Ansar-Marlin Amanah Negeri) di Pilkada Kepri 2020 ini juga menyematkan baju seragam kepada Relawan Bidadari HMA.

    Relawan Bidadari HMA ini berjumlah lebih kurang 150 orang dan diketuai oleh Irra Nathalia.

    Marlin merasa terharu atas dukungan Relawan Bidadari HMA yang didominasi kaum ibu ini. Istri H Muhammad Rudi, Walikota Batam non aktif, ini mengaku semakin semangat untuk beraktivitas.

    “Relawan Bidadari dahsyat sekali. Saya ucapkan terima kasih. Saya sangat bahagia karena saya melihat ibu-ibu semua tanpa lelah berjuang bersama saya. Saya bisa beraktivitas begini juga karena memikirkan betapa semangatnya relawan pendukung Ansar-Marlin,” tuturnya.

    Pertemuan ini merupakan agenda pertama setelah Marlin istirahat beberapa hari. Marlin menceritakan alasannya meniadakan kegiatan pertemuan dengan warga di libur akhir pekan lalu. Ia ingin memberikan hak tubuhnya untuk beristirahat.

    “Badan kita ini juga memerlukan istirahat. Kita perlu sekali menjaga kesehatan, terutama di masa seperti sekarang. Karena itulah kemarin saya sempat istirahat beraktivitas. Ini aktivitas pertama saya lagi setelah istirahat. Jujur saya sudah rindu sekali bertemu Bapak Ibu,” ujarnya.

    Kepada para relawan, Marlin berpesan untuk tetap semangat menyampaikan visi misi pasangan berslogan AMAN (Ansar-Marlin Amanah Negeri) tersebut. Karena para relawan merupakan perpanjangan tangan dan penyambung lidah dari calon kepala daerah.

    “Namanya Bidadari pasti lembut, mengayomi. Oleh karena itu saya berpesan agar Ibu-ibu bisa menyampaikan informasi tentang visi misi Ansar-Marlin dengan cara yang baik dan santun,” pesan wanita yang mengetuai banyak organisasi ini.

    Agar para relawannya memahami dengan baik, Marlin pun tak segan memaparkan kembali visi misinya. Ada tiga pokok pengembangan yang dirangkum pasangan AMAN dalam visinya yaitu mewujudkan Kepri makmur, berdaya saing, dan berbudaya.

    Sementara misinya dibagi menjadi lima poin utama yaitu pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, mempersiapkan sumber daya manusia kompeten dan berdaya saing, menciptakan tata kelola birokrasi yang bersih, mengembangkan budaya, dan optimalisasi pemerataan wilayah antar pulau.

    “Jadi sebagai relawan ibu-ibu juga perlu tahu. Karena nanti ibu-ibu yang membantu kami menyampaikan ke masyarakat lainnya,” kata dia.

    Momen tersebut juga dimanfaatkan relawan untuk dialog. Tanya jawab yang berlangsung antara lain seputar kesejahteraan guru tingkat SMA yang kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

    Terkait hal ini Marlin mengatakan para guru tak perlu khawatir. Insentif yang pernah guru honorer dapatkan saat ada di bawah Pemko Batam, kemudian hilang ketika pindah ke provinsi, akan dianggarkan kembali ke depannya.

    “Itu sudah diprogramkan Pak Ansar. Guru, pendakwah setiap agama, juga kita perhatikan. Untuk para guru, kompetensinya akan kami tingkatkan, kesejahterannya juga akan kami perhatikan. Batam saja bisa, masa provinsi yang punya anggaran lebih besar tidak bisa,” ungkapnya. ***